Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno angkat bicara terkait pernyataan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut banyak rintangan untuk bergabung dengan Koalisi Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Hendrawan pernyataan tersebut bisa saja karena ekspektasi partai Demokrat terlalu besar dalam membangun koalisi.

Baca: Datang ke Lapas Sukamiskin, Lihat Respon OC Kaligis Saat Najwa Shihab Tanya Printer di Selnya

"Bisa jadi ekspektasi Demokrat kelewat besar sebagai sedimen atau sindrom sebagai partai terbesar di masa lalu," ujar Hendrawan, Rabu, (25/7/2018),

Menurut Hendrawan dalam menjalin koalisi seharusnya mendahulukan komitmen bersama dengan tidak membuat syarat-syarat yang sifatnya transaksional.

Baca: 200.000 Personel Polri Disiapkan untuk Mengamankan Asian Games 2018

Koalisi juga harus dibangun dengan niat tulus bukan niat untuk mengelabui.

"Soalnya memang trust dan respect harus dibangun dengan komitmen dan niat tulus. Jadi hulunya niat tulus, bukan niat mengelabui atau akal-akalan," katanya.

Meskipun demikian Hendrawan mengaku tidak tahu apa yang menjadi ganjalan Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi.

Baca: Pramono Anung: Gubernur Jadi Capres Izin Presiden Sudah Ada di Undang-Undang

Pihaknya juga menjadi bertanya tanya rintangan apa yang dimaksud SBY tersebut.

"Kami juga jadi bertanya-tanya, komplikasi batin seperti apa yang sedang berkecamuk di tubuh PD," katanya.

Sebelumnya usai bertemu Prabowo , SBY mengatakan bahwa sulitnaya menjalin koalisi dengan kubu Jokowi.

Setelah menjajaki komunikasi panjang, banyak rintangan terhadap Demokrat untuk bergabung dengan koalisi pemerintah.

"Saya menjalin komunikasi dengan Pak Jokowi hampir satu tahun untuk juga menjajaki kemungkinan kebersamaan dalam Pemerintahan. Pak Jokowi juga berharap Demokrat di dalam. Namun saya menyadari banyak sekali rintangan dan hambatan untuk koalisi itu," kata SBY.