Mendagri: Para Lulusan IPDN Adalah Perekat NKRI
Para lulusan IPDN angkatan XXV akan ditempatkan di daerah penugasan dengan sistem cross provinsi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menegaskan para lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) adalah aparatur perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Para lulusan IPDN adalah aparatur perekat NKRI. Para lulusan IPDN angkatan XXV akan ditempatkan di daerah penugasan dengan sistem cross provinsi, ini sesuai arahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla," ujar Tjahjo di Kampus IPDN, di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (27/7/2018).
Seperti diketahui, sebanyak 1.456 lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkakan XXV akan dilantik menjadi Pamong Praja Muda.
Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut Tjahjo, para lulusan IPDN yang diwisuda Presiden, adalah putra-putri terbaik dari seluruh Indonesia.
Baca: Bupati Lampung Selatan yang Kena OTT KPK Adalah Adik Kandung Ketua Umum PAN
Lulusan ini diwisuda usai menjalani pendidikan selama 4 tahun dengan sistem Pengajaran, Pelatihan, dan Pengasuhan (Jarlatsuh), serta pola kumpul, sebar dan kumpul di 8 kampus IPDN.
Mereka nantinya akan ditempatkan di daerah penugasannya dengan sistem cross provinsi.
"Para lulusan IPDN ini telah menjalani pendidikan dengan penempatan di 8 Kampus IPDN dengan pola kumpul, sebar dan kumpul," ungkapnya.
Selama menjalani pendidikan di kampus pamong praja, kata dia, mereka telah dibekali ilmu dan teori kepemerintahan dan pembentukan mental kepribadian.
Para praja IPDN yang diwisuda saat ini, juga telah melaksanakan praktek lapangan satu, dua, tiga, dan empat. Mereka juga telah menjalani Program Bhakti Karya Praja dan KKN.
"Para lulusan IPDN juga telah melaksanakan praktek lapangan membangun rumah masyarakat menjadi layak huni dan penataan administrasi pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan," jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Tidak hanya itu, para lulusan IPDN angkatan XXV, lanjut Tjahjo, juga dibekali dengan materi revolusi mental.
Lantaran kampus IPDN telah ditetapkan sebagai kampus penggerak revolusi mental, ia menilai lulusan IPDN tak lain juga merupakan penggerak revolusi mental.
Tjahjo berharap, sebagai kader penggerak revolusi mental, para lulusan IPDN bisa menjabarkan program Nawa Cita dan Trisakti.
"Mereka juga telah bekerjasama dengan TNI dan Polri serta seluruh komponen bangsa untuk membangun bangsa dan negara melalui Ideologi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan penjaga keutuhan NKRI," imbuhnya.
Selain itu, selama di IPDN, para praja dibekali dengan materi kebijakan strategis nasional terkini.
Pembekalan tersebut dilakukan oleh pimpinan KPK, Kepala BNN, Panglima TNI dan Kapolri, serta pembekalan mengenai kebijakan strategis daerah oleh gubernur dan bupati atau walikota yang berhasil.
"Jadi hari ini adalah hari bahagia pelantikan 1.456 pamong Praja Muda yang akan dilantik langsung oleh Bapak Presiden RI Bapak Joko Widodo," ujarnya.
Baca: SBY, Playmaker Pembentukan Koalisi di Luar Jokowi
Tjahjo menambahkan dalam pelantikan, akan diberikan penghargaan kepada lulusan terbaik. Untuk program S1, penghargaan lulusan terbaik akan diberikan pada Adnan Handaru Anpio Tikoto, praja asal Provinsi Lampung.
Ia menjadi praja penerima Kartika Pradnya Utama.
Sementara lulusan terbaik Program D-IV atasnama Puspita Dewi Pratiwi Fitrah, praja asal Sulawesi Selatan.
"Ia akan menerima penghargaan Kartika Astha Brata," ujarnya.