Hingga Hari Ini Sudah Terjadi 276 Kali Gempa Susulan di Lombok
Sutopo menjelaskan, gempa susulan terjadi dalam kisaran kedalaman dangkal yaitu 5 – 10 km.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telah terjadi 276 kali gempa susulan hingga Senin (30/7/2018) per pukul 08.00 WIB.
Hal itu diungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan, Senin (30/7/2018).
"Hingga tanggal 30 Juli 2018 Pukul 08.00 WIB terjadi gempa susulan sebanyak 276 kali," ujar Sutopo.
Sutopo menjelaskan, gempa susulan terjadi dalam kisaran kedalaman dangkal yaitu 5 – 10 km.
Gempa berkekuatan 6,4 SR dengan intensitas yang dirasakan lebih besar dari VI MMI terjadi pada Minggu (29/7/2018), pada pukul 05:47:39 WIB.
Adapun kedalaman gempa adalah 10 kilometer.
Gempabumi terjadi akibat aktivitas Sesar Naik Flores dan dipicu deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (29/7/2018).
Sutopo menegaskan, gempa dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 14.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan," ujar Sutopo kepada wartawan dalam keterangannya, Minggu (29/7/2018).
Lebih lanjut ia mengungkap data sementara berdasarkan laporan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, tercatat 14 orang meninggal dunia.
Sedikitnya 162 jiwa luka-luka dan ribuan unit rumah dilaporkan rusak.
Menurutnya, dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur.
Di Kabupaten Lombok Timur terdapat 10 orang meninggal dunia yaitu Isma Wida/P/30 tahun warga negara Malaysia, Ina Marah/P/60 tahun, Ina Rumenah/P/58 tahun, Aditatul Aini/P/27 tahun, Herniwati/P/30 thn, Ina Hikmah/P/60 thn, Fatin/P/80 tahun, Egi/L/17 tahun, Wisnu/L/8 tahun dan Hajratul/P/8 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.