Longsor di Rinjani, Hanya Jalur Pendakian Plawangan Sembalun yang Bisa Diakses Meski Sulit
Mutaharlin pun menjelaskan bahwa letak danau tersebut berada di dalam kawasan Gunung Rinjani.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Gunung Rinjani di Sembalun, Mutaharlin mengatakan ada porter yang baru saja kembali dari Gunung Rinjani.
Porter tersebut kembali ke posko melalui jalur pendakian Plawangan Sembalun yang sebagian besar telah tertutup longsor akibat gempa yang mengguncang Lombok dan Sumbawa sebesar 6, 4 skala richter pada Minggu pagi (29/7/2018).
Ia kemudian mengetahui ada sekira 500 orang yang masih terjebak di Danau Segara Anak.
"Ya baru saja ada porter yang bisa kembali dari danau, menurut informasi mereka, memang di sana sekitar kurang lebih 500 orang terjebak di Danau Segara Anak," ujar Mutaharlin, saat dihubungi Tribunnews, Senin (30/7/2018).
Mutaharlin pun menjelaskan bahwa letak danau tersebut berada di dalam kawasan Gunung Rinjani.
Dan nyaris seluruh akses untuk mencapai lokasi itu telah tertutup longsor, termasuk tiga jalur pendakian, baik itu Sembalun, Senaru maupun Torean.
"Danau Segara Anak itu kan berada di tubuh anak Gunung Rinjani ya, jadinya di sekelilingnya itu banyak terjadi longsoran, terutama akses jalan ke sana, itu plawangan Sembalun, Senaru dan Torean," kata Mutaharlin.
Namun berdasar informasi yang ia peroleh dari porter tersebut, saat ini jalur pendakian yang masih bisa diakses hanya Sembalun.
Kendati demikian, jalur itu harus dilewati secara susah payah karena sebagian besar telah tertutup longsoran.
"Sementara kalau akses yang dari Senaru dan Torean itu total tidak bisa dilalui, cuma ada celah di Plawangan Sembalun yang mungkin (bisa dilalui) walaupun dengan susah payah," kata Mutaharlin.
Lokasi medan terjadinya longsor, kata Mutaharlin, memang menyulitkan proses pengevakuasian.
Hal itu karena lokasi di sekitar longsor memang telah terdapat tanah yang mengalami keretakan.
"Karena kalau menurut informasi dari porter yang saya cari keterangannya itu, memang sangat susah sekali (akses ke sana), karena di tubuh Gunung Rinjani itu di Plawangan itu juga ya lokasinya sudah retak-retak semua," tegas Mutaharlin.
Ia menambahkan, sebelum terjadi longsor pun, medan tersebut juga agak terjal sehingga memang agak sulit untuk dilewati.