Jaringan Gas Perumahan di Bandar Lampung: Alhamdulillah, Masak Pun Jadi Lebih Hemat
Tidak ada kata lain kecuali berterimakasih kepada pemerintah karena lebih hemat dalam mengelola ekonomi dengan hadirnya program jaringan gas
Penulis: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Tidak ada kata lain kecuali berterimakasih kepada pemerintah karena lebih hemat dalam mengelola ekonomi dengan hadirnya program jaringan gas dan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga (Jargas RT) yang dilaksanakan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) di wilayah Lampung.
Jargas PT PGN secara langsung dinikmati dan besarnya konsumsi gas untuk ekonomi rumah tangga bisa terpantau dengan mudah jika dibanding dengan elpiji.
Sinta, seorang ibu penjual barang kebutuhan harian, yang berada di Gang Manggis, Jalan Mangga, Desa Waydadi, Bandar Lampung, mengaku sangat terbantu.
Ia menjelaskan bahwa, karena adanya meteran dirinya bisa melihat besarnya penggunaan gas dibanding dengan elpiji tabung. Bahkan dia mengaku dapat berhemat setelah menggunakan Jargas RT tersebut.
“Bagi orang kecil seperti kami ini, saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah. Alhamdulilah masakpun jadi lebih hebat. Bagi kami, meski kecil, selisih uang sangat berarti bagi kami. Jargas ini membuat saya lebih mudah mendapatkan gas dan hemat. Sebelumnya, tiap minggu saya membel gas 3 kg, total sebulan menghabiskan Rp 80 ribu. Dengan jargas ini saya cuma bayar Rp 40 ribu sebulan, jadi lebih hemat 50%,” ujar Sinta kepada Sales Area Head PGN Area Lampung, Wendi Purwanto, Jumat (27/7/2018).
Masih menurut Sinta, penggunaan jargas juga lebih mudah. Bagi ibu-ibu rumah tangga, melihat langsung besar ke “meteran” pengukur merupakan bentuk disiplin untuk mengontrol diri. Selain itu, ibu rumah tangga tidak perlu bongkar pasang tabung gas atau juga mengganti selang gas yang mengundang risiko kebocoran.
“Yang paling penting kita bisa membayar tagihan bulanan dari mana saja, seperti di Indomaret. Selain hemat, kemudahan-kemudahan itulah yang mendorong warga kampung di sini beralih ke jargas. Namun saya usul pak, sebenarnya sih kalau PGN mau memberi kompor baru sih, lebih joss,” ujar Sinta yang disambut gelak tawa awak media yang hadir.
Dari beberapa pemantauan dan wawancara dengan beberapa warga pengguna jargas, diperlukan sosialisasi berulangkali terkait dengan beberapa hal termasuk denda jika terlambat membayar, customer center kalau ada masalah dengan jargas dll.
Wendi Purwanto menjelaskan, Ibu Sinta merupakan salah satu dari 10.321 rumah tangga di Bandar Lampung yang mendapatkan fasilitas jargas RT. PGN berkomitmen terus memperluas jaringan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi (Jargas) di berbagai daerah dan tidak hanya di Bandar Lampung saja.
“Semoga jargas RT ini bisa dinikmati oleh seluruh daerah Lampung sampai ke pelosok. Namun semuanya membutuhkan waktu. Jika cerita ibu Sinta mampu menghemat Rp 40 ribu sebulan, tinggal dikalikan saja berapa rupiah yang dapat dihemat oleh seluruh rumah tanggal di Lampung. Jika 40 ribu itu, ditabung dalam koperasi ataupun bank, setiap bulannya, ekonomi Lampung akan sangat terbantu. Atau juga Rp 40 ribu digunakan untuk usaha bersama para warga, yang hasilnya juga untuk para warga, tentu kekuatan ekonomi di Lampung bisa terbangun lebih cepat,” ujar Wendi.