Ketika Dua Kubu Calon Presiden Saling Sindir
Dalam sebuah diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, dua kubu saling sindir mengenai pengumuman pasangan calon capres cawapres 2019.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam sebuah diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, dua kubu saling sindir mengenai pengumuman pasangan calon capres cawapres 2019.
Hadir saat diskusi, Ketua DPP Gerindra Riza Patria dan Sekjen PAN Edi Soeparno yang mewakili kubu Prabowo.
Sedang di kubu Jokowi, hadir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen NasDem Johnny G Plate.
Edi menyindir kubu petahana yang seharusnya sudah mengumumkan nama cawapres jauh hari sebelum hari pendaftaran.
Pasalnya, pada 2009 saat presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono maju kedua kalinya, dua minggu sebelum pendaftaran sudah ada nama cawapres.
"Dulu ingat betul di Bandung, Pak SBY sudah mengumumkan nama Pak Boediono jadi cawapres. Dua minggu sebelum pendaftaran. Tidak seperti hari ini yang baru diumumkan di kantong," ujarnya.
Baca: Forum Santri Cirebon untuk Tanah Air Deklarasikan Dukungan terhadap Jokowi
Johnny yang mendengar hal itu memastikan bahwa sudah ada nama yang disebut oleh Jokowi dan sudah disepakati oleh semua pemimpin partai politik.
"Tenang saja. Sudah ada namanya. Kami semua sudah tahu dan sudah sepakat," tegasnya.
Sebaliknya, Johnny meminta kepada masyarakat Indonesia untuk mendoakan agar kubu Prabowo sudah jelas untuk mendukung siapa capres dan cawapres yang akan diusung.
"Mari sama-sama berdoa supaya kubu sebelah bisa berkoalisi secara baik dan segera menemukan siapa capres dan cawapresnya," kata dia.
Riza tampak tersenyum dan mengatakan koalisi sudah memiliki langkah terstruktur untuk pemenangan. Beberapa langkah strategis sudah dilakukan oleh mereka.
"Langkah kita sudah terlihat dan terbuka. Mulai dari membentuk tim kecil hingga menyusun visi misi. Semua terbuka, bisa dilihat di pemberitaan. Tidak ada yang kami tutup. Tapi, kalau sebelah mau mengintip ya silakan," ucapnya.
Johnny mengatakan koalisinya juga sudah melakukan banyak hal yang bahkan lebih mendetail mengenai visi misi mereka.
"Kalau kita, terbuka untuk partai politik, tertutup dari pemberitaan, tapi sudah selesai. Hanya tinggal tunggu waktu saja. Besok, kami akan sampaikan untuk masyarakat," ujarnya tersenyum. (amriyono prakoso)