Kritik Pengamat LIPI atas Pencalonan Kiai Ma'ruf Sebagai Cawapres
Prof Syamsuddin Haris, mengatakan, dirinya sangat kecewa dan sedih atas batalnya Prof Dr Mahfud MD mendampingi Jokowi sebagai Cawapres.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengomentari pemilihan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang dipilih Joko Widodo alias Jokowi.
Prof Syamsuddin Haris, mengatakan, dirinya sangat kecewa dan sedih atas batalnya Prof Dr Mahfud MD mendampingi Jokowi sebagai Cawapres.
Baca: Pahlawan Super Hibur Anak Korban Gempa
Kekecewaan atau kritik Syamsuddin Haris terhadap penentuan Cawapres Jokowi ditulis dalam akun twitternya.
1. Kecewa Tidak Pilih Prof Mahfud.
"Prof Mahfud, jujur saya sedih bercampur kecewa atas pilihan pak Jokowi," tulis Syamsuddin Haris di akun twitternya.
Jokowi sebelumnya telah memilih Prof Dr Mahfud MD sebagai bakal Cawapres untuk dampinginya.
Prof Mahfud MD pun telah disuruh mengurus berbagai keperluan administrasi terkait dengan pencalonan dirinya itu.
Mahfud mengaku sudah mengukur baju dan juga sudah mengurus surat keterangan ke pengadilan.
Tetapi, pada Kamis (9/8/2018) malam, Jokowi yang didampingi 9 pimpinan partai politik (parpol) memilih Prof Dr KH Ma'ruf Amin sebagai Cawapres.
2. Pilih Maruf Amin Tidak Tepat karena Usia
Menurut Syamsuddin Haris, KH Ma'ruf Amin adalah sosok ulama yang sangat berintegritas.
Tetapi, kata Syamsuddin Haris, pilihan terhadap Ma'ruf Amin sebagai Cawapres adalah pilihan yang sangat tidak tepat.
Jabatan Wakil Presiden (Wapres) adalah jabatan yang sangat berat.
Syamsuddin Haris menulis di akun twitternya, "Tdk tepat membebani beliau (Ma'ruf Amin) dgn jabatan cawapres di usia senja."
3. Jokowi Butuh Figur Bernyali dan Visioner
Menurut Syamsuddin Haris, Jokowi membutuhkan figur sebagai cawapres yang memiliki nyali, visioner, dan tidak penakut.
Sosok seperti itu, kata Syamsuddin, ada pada diri Mahfud MD.
"Jokowi butuh figur cawapres yg visioner, tegas, bernyali, dan berani spt anda," ujar Syamsuddin.