JK : Krisis Turki Tak Perlu Dikhawatirkan
Kalla mengatakan, hal itu disebabkan karena neraca perdagangan antara Indonesia dan negara yang dipimpin oleh Erdogan tersebut tak besar
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, krisis yang terjadi di Turki tak akan berimbas ke Indonesia.
Kalla mengatakan, hal itu disebabkan karena neraca perdagangan antara Indonesia dan negara yang dipimpin oleh Erdogan tersebut tak besar.
Baca: Krisis Keuangan Turki Masih Berpotensi Mengancam Pasar Finansial Indonesia
"Ya kita kan perdagangan kita tidak banyak (dengan Turki)," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (14/8/2018).
Selain itu, ekonomi Indonesia dengan Turki berbeda. Kalla mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi Turki lebih tinggi dari Indonesia, inflasi di Turki juga tinggi.
"Saya kira kita beda dengan Turki. Turki inflasinya 15,9 (persen) Indonesia a 3,5 (persen) jauh kan," jelas Kalla.
Sehingga, Kalla menyatakan hal itu yang menyebabkan kemerosotan nilai mata uang Turki.
Diberitakan sebelumnya, mata uang negara Turki, Lira anjlok terhadap dolar Amerika Serikat hingga 40 persen, lantaran Presiden Trump menaikan bea masuk impor baja dan alumunium.
Untuk diketahui, nilai investasi Turki di Indonesia mencapai US$ 1,5 juta pada 2017.
Baca: Kelakar Sandiaga soal Prabowo Ngaku Takut Jarum Suntik: Kalau Saya Mending Lari Marathon
Pada 2017, total perdagangan Indonesia dan Turki tercatat sekitar US$ 1,7 miliar. Rinciannya, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 1,2 miliar dengan produk utama karet, tekstil, dan minyak kelapa sawit.
Sementara impor tahun lalu, tercatat sebesar US$ 534,1 juta dengan komoditas utama seperti besi baja, tembakau, produk kimia, dan katun.