Rachmawati: Jangan Memilih Pemimpin yang Jadi Antek Kepentingan Asing
"Izinkan, Tahun Vivere Pericoloso seperti Bung Karno 1964. Artinya tahun kita menyerempet berbahaya," ujat Rachmawati.
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putri Presiden pertama Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri, manyampaikan pidato kebangsaan bertemakan 'Tahun Vivere Pericolo' pada upacara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat, Jumat (17/8/2018).
"Izinkan, Tahun Vivere Pericoloso seperti Bung Karno 1964. Artinya tahun kita menyerempet berbahaya," ujat Rachmawati.
Dalam pidatonya Ia, mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak memilih pemimpin yang salah dalam ajang Pilpres tahun 2019 nanti ,karena saat ini Indonesia sudah di ambang titik berbahaya.
Dia mengingatkan, pada ajang Pilpres tahun 2019 nanti, seluruh masyarakat Indonesia tak boleh salah memilih pemimpin yang justru membawa Indonesia ke jalan yang salah.
"Artinya jangan salah memilih pemimpin yang menjadi antek kepentingan asing. Jangan memilih pemimpin yang berpaham neoliberalis," ucap Rachmawati.
"Yang membiarkan negeri ini terlilit utang, semena-mena menjual aset negara yang membuat nilai rupiah terpuruk, tebang pilih dalam penegakan hukum, membiarkan tenaga kerja asing masuk, jangan memilih pemimpin yang munafikun, jika berkata, harus sesuai dengan perbuatannya," tegasnya.
Tidak lupa ia juga mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia untuk memilih pemimpin yang tahu persis amanah penderitaan rakyat.
Pada acara yang turut dihadiri bakal capres-cawapres, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Rachmawati berharap, jika terpilih nanti, keduanya dapat mewujudkan Indonesia yang sejahtera seperti yang dicita-citakan oleh Bung Karno.
"Semoga beliau dapat memimpin RI di masa depan," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.