Kementerian PUPR Promosikan Rumah Tahan Gempa 'Risha' di Lombok
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang giat memperkenalkan rumah tahan gempa atau Risha
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang giat memperkenalkan rumah tahan gempa atau Risha (Rumah Instan Sederhana) kepada korban gemba bumi di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diketahui dalam kurun waktu 1 bulan terakhir, pulau yang dijuluki pulau 1000 mesjid itu dilanda gempa bumi signifikan sebanyak 5 kali dengan skala kekuatan 5 hingga 6,9 Skala Richter.
Baca: Kenakan Seragam Pramuka, Bocah Lucu di Video Opening Asian Games Tonton Laga Indonesia-Hongkong
"Kita sudah trainee (mahasiswa) kemarin, Sabtu Minggu sudah ada training untuk bisa mendampingi masyarakat kita sudah bikin poster-poster tentang pembangunan Risha," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Ia mengatakan saat ini pihaknya telah membangun 20 contoh rumah Risha di daerah yang terkena dampak gempa di Lombok.
Baca: KPU Tak Permasalahkan Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Kerja Masuk Tim Pemenangan Jokowi-Maruf
"Sekarang lagi dibangun sekitar 20 RISA itu untuk contoh mereka termasuk poster-posternya termasuk para aplikatornya, sekarang lagi beberapa mold, cetakan, ratusan dibikin di sana," ujar Basuki.
Lebih lanjut, ia menuturkan ada beberapa keunggulan rumah Risha.
Satu di antaranya dapat dibangun dalam kurun waktu yang cukup singkat.
"Harus tahan gempa. Rumah Risha hanya salah satu model yang cepat dan tahan gempa. Itu seminggu jadi, bagus dan rapi kalau ini dia pakai yang Risha, batu bata yang runtuh bisa dipakai," katanya.
Baca: Kantongi Kartu Anggota NU, Prabowo Belum Tentu Didukung Warga Nahdliyyin
Selain itu, biaya pembuatannya pun relatif murah.
"Iya (relatif lebih murah) satu m² sekitar 1-1,5 juta," katanya.
Sebelumnya, ia mengatakan sebanyak 36 ribu rumah rusak berat akibat gempa bumi yang terjadi beberapa kali di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Bahkan data tersebut belum termasuk kerusakan bangunan menyusul gempa berkekuatan 6,9SR terjadi pada Minggu 19 Agustus 2018 malam.