Kepala Desa: Sekitar 5 Ribu Warga Desa Gunung Malang Lombok Timur Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah
Lima ribu warga Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringebaya, Lombok Timur masih belum tersentuh bantuan dari pemerintah
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima ribu warga Desa Gunung Malang, Kecamatan Pringebaya, Lombok Timur masih belum tersentuh bantuan dari pemerintah hingga Rabu (22/8/2018).
Baca: Iran Perkenalkan Pesawat Tempur Buatan dalam Negeri
Nurlan, sang kepala Desa mengaku bantuan yang datang kepada warga hanya berasal dari donatir-donatur yang jumlahnya belum bisa memenuhi kebutuhan mendesak warga di lima Dusun.
"Sekarang sudah teruma bantuan dari donatur yang lewat tapi dari pemerintah sama sekali belum ada," ujar Nurlan melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, Rabu (22/8/2018) pukul 12.29 WIB.
Nurlan bahkan mengaku beberapa hari lalu sudah mengajukan permohonan bantuan terpal dan sembako serta posko kesehatan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur.
Namun hingga kini, sayangnya kata dia, permintaan bantuan tersebut belum juga terealisasi bagi warganya yang kini harus tinggal di tenda-tenda darurat dan seadanya di tengah lapangan besar.
"Kita minta dua unit tenda besar saja hingga kini belum dikasih. Untuk pelayanan kesehatannya juga ngak ada. Semuanya belum ada ini. Kita binggung jadinya melihat ini. Minta terpalnya juga ngak ada," keluhnya.
"Semua masyarakat kita di pengungsian. Sudah tidak berani masuk ke dalam rumah. Rumahnya sudah tidak layak lagi dihuni sehingga terpaksa mereka membuat tenda seadanya di tanah-tanah lapang," jelas Nurlan kemudian.
Kepada Tribunnews.com, Nurlan berharap pemerintah segera memberikan bantuan berupa terpal dan tenda kepada warganya.
"Warga ini sangat butuh terpal karena masyarakat kita ini ngungsinya seadanya. Tendanya seadanya pakai seadanya, ada yang pakai sarun," ucapnya.
"Kalau pun kita dapat terpalnya tiga atau empat biji, tapi kan jumlah warga ada lima ribuan. Jadi bagaimana kita mau baginya," tuturnya.
Selain itu, menurut dia, sembako dan logistik juga dibutuhkan sekali oleh lima ribuan warga yang sedang mengungsi.
Jauh daripada itu, tegas dia, pihaknya sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan lansia dan bayi yang ada di pengungsian.
Menurut dia, mendesak perlu ada penanganan dan pengobatan dari paramedis kepada lansia dan bayi yang berada di pengungsian yang sangat terbuka dan seadanya tersebut.
"Sangat diperlukan tenaga medis buat pos kesehatan. Karena satu warga kita meninggal dunia setelah gempa besar yang lalu. Memang dia sudah sakit, tapi penanganan medis tidak ada ya meninggal dunia kemarin," kisahnya.
Untuk itu dia mendesak pemerintah untuk menyapa mereka yang ada di pengungsian di Desanya yang benar-benar sangat membutuhkan bantuan tenda, terpal, sembako dan tenaga medis. (*)