Menaker: Indonesia Setahun Baru Hasilkan 3,8 Juta Pekerja Berkualitas
Bahkan ia menyebut dalam setahun Indonesia baru bisa menghasilkan 3,8 juta pekerja
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja RI M.Hanif Dhakiri menyatakan pekerjaan rumah Indonesia dalam bidang ketenagakerjaan adalah kurang terampilnya pekerja Indonesia.
"Kalau bicara soal tenaga kerja perlu 3 hal satu kualitas jadi kita butuh tenaga kerja yang berkualitas yang berdaya saing, yang kedua kita juga butuh jumlahnya kuantitasnya, lalu kita juga perlu pesebarannya," ujar Hanif, di Hotel Ciputra, Petamburan, Jakarta Barat, Sabtu (25/8/2018).
Bahkan ia menyebut dalam setahun Indonesia baru bisa menghasilkan 3,8 juta pekerja yang memiliki skill atau kemampuan mumpuni.
"Masih kurang banget per tahun 3,8 juta pekerja skill (yang dihasilkan)," katanya.
Lebih lanjut ia menuturkan, pekerjaan lain yang menanti adalah melakukan pesebaran para pekerja berkualitas ke seluruh wilayah Indonesia.
"Pekerjaan rumah kita (Indonesia) bagaimana pekerja bekualiatvaik bermental juara itu bisa berada dalam jumlah yang besar dan tersebar relatif rata di berbagai daerah," kata menteri dari PKB.
Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan oleh INSEAD yang bekerja sama dengan The Adecco Group dan Tata Communications, Indonesia berada di urutan ke -77 dari total 119 negara di dunia dalam peringkat Global Talent Competitiveness Index (GTCI) 2018 yang bertema keberagaman SDM untuk meningkatkan daya saing.
Peringkat tersebut jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Thailand.
Indonesia berada setingkat di bawah Rwanda, dan sedikit lebih unggul dibandingkan India dan Srilanka.
Sementara peringkat pertama diraih oleh Swiss, yang diikuti oleh negara maju lainnya seperti Singapura, Amerika Serikat, Norwegia, dan Swedia.