Golkar Siap Diaudit Soal Dugaan Adanya Uang Suap PLTU Riau-1 yang Mengalir ke Munaslub
Lodewijk berujar, anggaran Munaslub berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, bersumber dari iuran anggota.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Golongan Karya menyatakan siap diaudit untuk membantah pernyataan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, bahwa uang suap dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Riau-1 mengalir ke Munaslub Golkar.
Baca: Ekspresi Jajaran Menteri dan Pejabat saat Menonton Laga Final Bulutangkis Asian Games 2018
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Lodewijk F Paulus mengatakan, siap untuk membantu Komisi Pemberantasan Korupsi. Yakni, dengan melakukan audit uang yang masuk untuk Munaslub Golkar.
"Pastilah (siap diaudit) kalau itu, orang mengecek apakah ada atau tidaknya," ujar Lodewijk di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).
Lodewijk berujar, anggaran Munaslub berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai, bersumber dari iuran anggota.
"Namanya Munaslub itu sumber anggaran kita berdasarkan ad art yang mengatur itu ya dari iuran anggota itu," ucap Lodewijk.
Namun, Lodewijk tidak dapat memastikan apakah ada atau tidaknya uang suap PLTU Riau-1 masuk ke Munaslub Golkar.
"Manakala ada oknum yang bermain itu kita mau ngecek apakah ada oknum itu," tutur Lodewijk.
Saat diperiksa oleh penyidik KPK, Eni mengakui aliran dana suap proyek PLTU Riau-1, sebagian dari Rp 2 miliar untuk pembiayaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar pada 2017.
"Yang pasti tadi, memang ada yang mungkin saya terima Rp 2 miliar itu, sebagian memang saya ini kan, gunakan untuk Munaslub. Sudah saya sampaikan ke penyidik," tutur Eni di Gedung KPK, Senin (27/8/2018).