Mahasiswa ISTN Minta Komnas HAM Bantu Cabut Skorsing Teman-temannya
Para mahasiswa pun berunjuk rasa mempertanyakan pelarangan, namun justru diganjar dengan surat pemanggilan orang tua atau wali yang berujung pada skor
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah mahasiswa Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) meminta bantuan ke Komnas HAM terkait skorsing yang dijatuhkan pihak Rektorat kepada sejumlah kawannya.
Diketahui, skorsing bermula dari pelarangan Rektorat ISTN terhadap kegiatan penyambutan mahasiswa baru yang akan dilakukan oleh Lembaga Kemahasiswaan ISTN.
Para mahasiswa pun berunjuk rasa mempertanyakan pelarangan, namun justru diganjar dengan surat pemanggilan orang tua atau wali yang berujung pada skorsing.
Presiden Mahasiswa ISTN, Arif Nurrahman, mengatakan ada tiga permintaan yang diajukannya kepada Komnas HAM terkait sikap yang mereka terima.
"Pertama, membantu memediasi, mencarikan solusi terhadap keputusan skorsing yang dilakukan oleh pihak Rektorat ISTN. Karena tindakan skorsing tanpa penjelasan adalah bagian dari kesewenang-wenangan terhadap Hak Asasi Manusia," ujar Arif, di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2018).
Kedua, ia meminta agar skorsing yang diterima rekan-rekannya dan sejumlah mahasiswa dapat dicabut. Sehingga, kata dia, para mahasiswa itu dapat aktif kuliah kembali guna menyongsong cita-cita dan masa depan.
Terakhir, Arif berharap Komnas HAM dapat memastikan kasus serupa tak akan terjadi lagi di kampus manapun, dimana pihak kampus dapat semena-mena memberikan sanksi kepada peserta didiknya.
Menurutnya, hal itu sangat disayangkan karena tidak menjunjung tinggi nilai demokrasi yang ada di Indonesia. Apalagi sekarang adalah era reformasi dan bukannya Orde Baru.
"Karena hal seperti itu mengingatkan kami kepada rezim Orde Baru dimana sikap kritis mahasiswa dalam mempertanyakan segala sesuatunya dibalas dengan pembungkaman, pembredelan dan penangkapan aktivis mahasiswa," kata dia.
Selain melaporkan hal ini, para mahasiswa ISTN juga berunjuk rasa di Komnas HAM. Mereka bernyanyi bersama, menyuarakan ketidakadilan yang diterima kawan-kawannya yang mendapat skorsing.
Tak hanya itu, ada pertunjukan aksi teatrikal mini pula. Aksi ini diperagakan dua orang, dimana seorang diibaratkan mahasiswa, dan seorang lagi pihak Rektorat.