Energi Baru Terbarukan Adalah Keniscayaan
Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto menyatakan bahwa untuk mencari EBT yang lebih baik adalah merupakan suatu keniscayaan
Editor: Content Writer
Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto menyatakan bahwa untuk mencari energi baru terbarukan (EBT) yang lebih baik adalah merupakan suatu keniscayaan. Dikatakannya, masalah energi baru dan terbarukan bukanlah isu baru di dunia, hanya saja memang belum ditemukan cara yang paling efektif untuk melakukannya.
“Yang penting saat ini kita sudah mulai bekerja. Saat ini lifting minyak kita juga sudah semakin kecil, dan kita belum punya alternatif. Peta solusinya sudah ada, hanya implementasi untuk menjalankannya yang belum ada,” ujar Utut di sela-sela The 2nd World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) di Bali, Rabu (12/9/2018).
Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) itu menjelaskan, forum parlemen ini merupakan bagian dari kegiatan Parlemen Indonesia di dalam pergaulan internasional. Dimana Indonesia menjadi bagian dari negara-negara yang tergabung dalam G20.
“Kita adalah masyarakat internasional yang aktif. Perihal implementasi dari hasil deklarasi acara ini ke depannya bagaimana, maka itu adalah lain hal. Sebab deklarasi dalam politik itu tidaklah mudah,” ucap politisi PDI Perjuangan itu.
Utut menyampaikan, peran aspirasi sudah dijalankan, tinggal eksekusinya ada pada eksekutif. “Semua ini adalah pekerjaan yang tidak mudah, apalagi yang hadir pada acara ini terdiri dari berbagai negara. Kalau untuk pemerintah, kita akan lebih kuat (membahasnya) ketika rapat di dalam komisi terkait,” ungkap Utut.
Terkait persoalan energi nuklir, Utut sempat memberikan pernyataannya. Menurutnya masalah energi nuklir tersebut tidaklah mudah. “Sebab untuk energi nuklir itu dibutuhkan suatu keahlian khusus, dan konsekuensi (risiko) nya juga tidak ringan,” pungkas politisi dapil Jawa Tengah itu. (*)