Polri Duga Kelompok Abu Sayyaf Otak di Balik Penculikan 2 WNI di Sabah
Selain bersama otoritas Malaysia, Polri juga bekerja sama dengan otoritas Filipina untuk melakukan upaya pembebasan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI menduga penculik 2 WNI di perairan Sabah, Malaysia, berasal dari kelompok Abu Sayyaf.
Selain bersama otoritas Malaysia, Polri juga bekerja sama dengan otoritas Filipina untuk melakukan upaya pembebasan.
"Kita belum bisa memastikan pelakunya siapa, tapi diduga memang ada kaitannya dengan kelompok itu," Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Auditorium STIK. Jalan Tirtayasa Raya 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2019).
Menurut Setyo, hal itu berkaca pada penculikan awak kapal sebelumnya yang juga menimpa WNI.
Ia menyebut penyanderaan sampai ke Kepulauan Moro, Filipina.
"Karena saya pernah tahun 2016, saya ke Sabah juga. Waktu itu ada juga warga kita (WNI) yang disergap dan mungkin sampai sekarang belum ketahuan juga bagaimana nasibnya. 2 orang itu disergap dan dibawa ke wilayah Kepulauan Moro, Filipina," jelas polisi bintang empat itu.
Baca: Momen Haru Saat Menlu Serahkan 2 WNI Sandera Abu Sayyaf ke Pihak Keluarga
Untuk mempercepat proses pencarian dua WNI asal Sulawesi Barat tersebut, Polri membuka kerja sama bersama otoritas Malaysia dan Filipina.
"Karena ini wilayah Malaysia dan Filipina, kita minta bantuan otoritas mereka untuk melakukan penyelelidikan. Kita tidak bisa melakukan pencarian sendiri ke sana. Kita kerja sama dengan Malaysia, Filipina," tutur Setyo.
Diketahui, dua WNI bernama Samsul Saguni (40) dan Usman Yunus (35) diculik kelompok bersenjata saat melaut di perairan Pulau Gaya, Semporna, Sabah, Malaysia, pada 11 September 2018 lalu.
Kedua WNI merupakan nelayan yang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia, Dwi Jaya I.