Dede Yusuf: Kalau Mau Beri 'Infus' Dana ke BPJS Jangan Tanggung-tanggung
"Kalau mau beri infus ke BPJS yang menurut kami jangan tanggung-tanggung. Kalau cuma sekitar Rp 5 triliun sampai Desember juga sudah kejang-kejang,”
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menyebut pemerintah tidak boleh setengah-setengah untuk 'menginfus' Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Hal tersebut menyusul defisit anggaran yang dialami BPJS Kesehatan.
Bantuan yang diberikan Kementerian Keuangan pun bisa dibilang percuma.
Baca: Hary Tanoe Minta Jokowi Berbagi Pengalaman Agar Caleg Perindo Dipilih Masyarakat
Alasannya, BPJS Kesehatan saat ini mengalami defisit anggaran hingga Rp 16,5 triliun.
Sementara dana bail out yang digelontorkan pemerintah hanya Rp4,93 triliun.
"Kalau mau beri infus ke BPJS yang menurut kami jangan tanggung-tanggung. Kalau cuma sekitar Rp 5 triliun sampai Desember juga sudah kejang-kejang,” ucap Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Baca: Kasus Tri Jadi Tersangka Gara-gara Kepiting Bikin Resah, Pemerintah Dituding Kurang Sosialisasi
Dia melanjutkan, pihaknya berkomitmen bukan hanya untuk menyelamatkan BPJS Kesehatan melainkan ratusan juta masyarakat Indonesia.
"Manfaat dari BPJS ini kan banyak diterima oleh masyarakat. Jadi semangat teman-teman di sini bukan hanya untuk menyelamatkan BPJS,” katanya.
Baca: Hadiri Ulang Tahun Vania Athabina, Maia Estianty Berbagi Cerita Suka Duka dengan Venna Melinda
Menurut kalkulasinya dana yang digelontorkan pemerintah senilai Rp 10 sampai Rp 11 triliun tidak berat demi menyelamatkan BPJS Kesehatan.
"Atau dengan istilah PMN, Penanaman Modal Negara sebesar puluhan triliun untuk menyelamatkan BPJS Kesehatan juga tidak masalah,” katanya.