Sekjen PDIP: SBY Tidak Usah Khawatir
Hasto justru balik menyindir, jikalau memang tidak ada masalah, seharusnya berani untuk menyampaikan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meminta Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono melakukan autokritik kepada masa pemerintahannya.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan merespon Partai Demokrat yang mengaitkan kasus bailout Bank Century dengan kasus BLBI. Terutama setelah media asing menyinggung soal kasus bailout Bank Century, dan mengaitkan dengan SBY.
Hasto justru balik menyindir, jikalau memang tidak ada masalah, seharusnya berani untuk menyampaikan.
"Kalau sebenarnya enggak ada masalah di masa lalu, enggak usah khawatir. Kita lihat kan ternyata kasus Bank Century, skandal yang sangat besar, sampai terjadi angket. Sehingga, ketika hal itu diungkap publik, harus diberikan penjelasan secara transparan, Pak SBY berikan penjelasan," ujar Hasto di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
Hasto menuturkan, banyak orang mempersalahkan, karena komitmen partai Demokrat yang menyatakan tidak pada korupsi, "Sehingga lebih baik Pak SBY memberikan penjelasan langsung. Tapi kalau beliau merasa tak ada persoalan, ya kenapa harus begitu reaktif dan menyalahkan yang lalu-lalu," kata Hasto.
Soal kasus BLBI yang disinggung lagi oleh Demokrat, dia justru menanyakan balik apa yang sudah dilakukan SBY saat menjabat sebagai Presiden selama 10 tahun lalu.
"Jadi kalau Pak SBY mempertanyakan BLBI, ya apa yang Pak SBY lakukan selama 10 tahun terakhir semasa beliau berkuasa," tutur Hasto.
"Kenapa justru banyak muncul kasus korupsi termasuk di Hambalang. Kemudian masalah DPT yang sampai sekarang belum bisa diselesaikan dengan baik," ungkap Hasto.
Dia meminta harusnya SBY melakukan otokritik terhadap kepemimpinannya selama 10 tahun. Masalahnya, di era SBY tak ada persolan BLBI.
Sebelumnya, Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mencuit soal kasus Century yang disinggung ke BLBI. Bahkan dia memasukkan perkataan SBY.
"Tangkap dan Penjarakan saya jika fitnah itu benar. Ujar SBY. Tuduhan Asian Sentinel kepada SBY hanya mengedepankan halusinasi sebagai bukti-bukti tulisan. Menghubungkan sebuah fakta yang tidak berhubungan dengan SBY. Sementara itu publik lupa nama Megawati disebut dipersidangan BLBI," cuit Ferdinand.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.