Banggar Sepakati Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen
Patokan angka ini dinilai paling rasional dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi nasional dan kemungkinan gejolak global.
Editor: Content Writer
Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyepakati angka pertumbuhan ekonomi 5,3 persen dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2019.
Patokan angka ini dinilai paling rasional dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi nasional dan kemungkinan gejolak global.
“Kita sudah memutuskan asumsi makro. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 dipatok 5,3 persen,” ujar Wakil Ketua Banggar Jazilul Fawaid di sela-sela rapat kerja dengan pemerintah di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9/2018). Walau banyak yang pesimis dengan angka pertumbuhan itu, tapi pemerintah tetap yakin dengan proyeksinya.
Angka pertumbuhan ekonomi itu, lanjut politisi PKB ini, akan mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan. Bila dulu angka kemiskinan masih dua digit, kini diupayakan satu digit saja, yaitu 8-9 persen.
“Dengan pertumbuhan 5,3 persen ada yang pesimis dengan angka itu. Tetapi pemerintah tetap yakin dan optimis bahwa tahun depan di 2019, pertumbuhan 5,3 persen akan diupayakan. Artinya, akan mengurangi pula jumlah pengangguran dan kemiskinan,” imbuh Jazil, sapaan akrabnya.
Yang menarik juga penetapan kurs rupiah menjadi Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat (AS) pada asumsi makro RAPBN 2019. Sebelumnya, Komisi XI DPR RI menetapkan Rp 14.400. Penetapan kurs rupiah ini, kata Jazil, setelah melewati diskusi panjang antara pemerintah dan Banggar.
“Terbukti, beberapa tahun lalu, rupiah selalu di atas melampaui yang diputuskan. Kita berasumsi Rp 14.500 itu angka yang rasional, melihat perkembangan ekonomi dan penguatan ekonomi global, termasuk penguatan dolar. Ini didasarkan dari hal-hal yang rasional saja,” ungkap Jazil lagi.
Ditambahkan Jazil, Banggar juga sudah menetapkan ICP 70 USD per barel dan lifting migas 775 ribu barel per hari. Sebelumnya, dalam RAPBN 2019, lifting migas 750 ribu barel per hari.
Banggar masih terus menggelar rapat dengan pemerintah membahas asumsi dasar makro untuk merumuskan RUU APBN 2019. Selain Jazil, hadir pula pimpinan Banggar lain, Said Abdullah yang memimpin rapat dan Ketua Banggar Azis Syamsuddin. (*)