Cerita Megawati saat Diminta Soekarno Belajar Seni Musik: Saya Pilih Gamelan
Darah seni Megawati mengalir dari Soekarno. Anak-anak Soekarno, ucap Megawati, diminta untuk mempelajari seni sejak belia
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, berkisah saat diminta belajar menari oleh orangtuanya, Presiden ke-1 RI, Soekarno.
Darah seni Megawati mengalir dari Soekarno. Anak-anak Soekarno, ucap Megawati, diminta untuk mempelajari seni sejak belia.
Baca: Megawati Cerita Soal Cucunya untuk Mengetahui Kesukaan Kaum Milenial
Megawati mengisahkan sosok Soekarno yang tegas, namun tetap peduli akan karya seni.
Megawati berujar, anak-anak Soekarno dari Fatmawati, yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra, diminta untuk mempelajari seni saat berusia lima tahun.
"Bung Karno itu, meski politikus yang taktis. Tetapi, kami usia lima tahun disuruh menari. Disuruh bisa musik," kata Megawati di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2018).
Megawati kecil diminta sang ayah untuk memilih jenis seni yang ingin digeluti.
Megawati disuruh memilih seni tradisional atau seni modern. Megawati cilik memilih untuk mempelajari gamelan dan tari.
Sedangkan saudaranya, Guntur dan Guruh memilih musik modern. Tetapi kedua adiknya, yaitu Rachmawati dan Sukmawati memilih seni musik, seperti piano.
"Saya memilih gamelan. Mas Guruh memilih modern. Mas Guntur begitu juga. Dua adik saya istilahnya tidak memilih tapi ada yang bisa piano, dan lain-lain," ucap Megawati.
Megawati mengaku, mempelajari seni bukan lah hal yang mudah. Ia menyontohkan, seni tari yang begitu banyak macam di Indonesia.
"Harus bisa tari Jawa, Sunda, Bali, Sumatera. Bayangkan itu tidak mudah," ucap Megawati seraya mengenang.
Saat ini, ucap Megawati, ia melihat generasi muda yang mempelajari budaya luar negeri. Hal itu positif, asalkan generasi milenial tidak lupa akan kesenian Indonesia.
Baca: Kisah Eva Dewi, Pengidap ODHA yang Berhak Hidup Sehat Seperti Orang Lain
Sebab, menurutnya, banyak sekali warga asing yang takjub dengan kesenian Indonesia, semisal alat musik tradisional gamelan. Dia khawatir jika generasi muda tidak merawat budaya sendiri, maka akan hilang dimakan waktu.
"Saya minta anak-anak muda ini belajar seni kita. Tidak apa-apa juga belajar seni luar, tetapi jaga juga seni kita," kata Megawati.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.