Honor Siswi SMA yang Ikutan Tari Jatoeh di Asian Games Cair, Total Rp 3 Juta/Orang
Mereka yang terlibat dalam perhelatan ajang olahraga terbesar di Asia itu pun telah memperoleh sejumlah honor atau lebih enak disebut dana apresiasi.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberian honor penari Ratoh Jaroe di Pembukaan Asian Games 2018 yang sempat menjadi persoalan itu akhirnya cair pada Jumat (21/9/2018) lalu.
Mereka yang terlibat dalam perhelatan ajang olahraga terbesar di Asia itu pun telah memperoleh sejumlah honor atau lebih enak disebut dana apresiasi.
Tak hanya uang, setiap pelajar yang ikut terlibat dalam pementasan tarian Ratoh Jaroe juga mendapat selembar sertifikat dari INASGOC atas partisipasinya dalam acara pembukaan Asian Games megah itu.
Aurelya Putri Kurniawan warga SMAN 82 Jakarta Selatan, mengaku bersyukur dana tersebut sudah cair, dia malah mementingkan hal lain selain nominal uang diterimanya itu.
“Bersyukur, sih, malah awalnya nggak tahu ada honornya kan dibilangnya sukarela,” katanya memang sejak awal tak berharap apa-apa selain keikutsertaannyua di Asian Games.
“Aku ikut bukan karena uang juga,” ucapnya lagi.
Menurut informasi, beberapa SMA yang sudah menerima dana apresiasi bagi siswa yang ikut ambil bagian dalam tarian fenomenal itu, mereka dibayar setiap kali datang latihan.
Baca: KPK Agendakan Periksa Anggota DPR Fraksi Golkar Soal Kasus Suap PLTU Riau-1
Untuk itu, honor yang dterima tidak seragam dan angkanya berbeda-beda tergantung dari jumlah kedatangan siswa.
Menurut Direktur Pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018, Herty Purba sebelumnya mengungkapkan masing-masing sekolah yang mengirimkan jumlah siswa-siswi yang berbeda sesuai dengan hasil seleksi yang dilakukan.
Sekolah bertugas untuk mengelola dana yang diberikan untuk menyiapkan kebutuhan mulai dari konsumsi, bus dan lainnya.
Baca Juga : Pelajar SMA Penari Ratoh Jaroeh Opening Asian Games Bikin Petisi Untuk Tuntut Transparansi Honor
Dari siaran pers yang tersebar, setiap siswa menerima honor 15 dolar atau sekitar Rp 200 ribu per siswa per hari.
"Benar, per hari kami berikan honor US$15 per orang selama 15 hari latihan. Itu yang kami kirimkan sesuai jumlah siswa-siswi di masing-masing sekolah. Pengelolaan dananya kami kembalikan lagi ke kebijakan masing-masing sekolah," jelas Herty.
Untuk itu jelas sudah, jika siswa yang datang latihan hanya 13 kali, nominal yan doterima akan berbeda dengan yang datang sebanyak 15 kali.
Sementara faktanya dalam pembagian honor ke pelajar, beberapa sekolah mengatur pencairan dalam beberapa kali pembayaran.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.