Pengamat Politik Sarankan Masing-masing Parpol Bentuk Tim Kritikus
Pada deklarasi tersebut telah ditandatangani kesepakatan bersama oleh masing-masing pasangan calon (paslon) dan ketua partai politik (parpol).
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 telah diselenggarakan.
Pada deklarasi tersebut telah ditandatangani kesepakatan bersama oleh masing-masing pasangan calon (paslon) dan ketua partai politik (parpol).
Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Harapan Emrus Sihombing, untuk semakin mewujudkan kampanye damai tersebut, setiap parpol diharapkan mampu menyiapkan sebuah sub tim yaitu tim kritikus.
Dimana tim ini bertugas memberikan kritikan terhadap gagasan, ide dan program dari kompetitor secara objektif.
"Dimana tim ini benar-benar menguasai bidangnya, menyajikan data, membuat argumentasi yang rasional dan terutama menyejukkan," ujar Emrus di Hotel Grand Alia, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2018).
Baca: Pasangan Capres-Cawapres Bebas Berkreasi Menyusun Agenda Kampanye
Selain itu tim ini keberadaan sangat dibutuhkan agar setiap capres-cawapres tidak "asal" melontarkan kritik terhadap lawan politiknya.
"Acapkali politisi yang belum “matang” dan haus kekuasaan memberikan kritik terhadap kompetotir asal kritik, bahkan seringkali tidak berbobot, tidak disertai data yang kuat," ujar Emrus.
Sehingga, menurut Emrus praktik politik yang seperti itu berpotensi menimbulkan polarisasi dan gesekan sosial di tingkat grassroot.
"Tontonan semacam ini sangat tidak baik dilihat oleh masyarakat," ucap Emrus.