Terungkap Isyarat Kepergian Soeharto, Begini Ceritanya dari Siti Hardiyanti Rukmana
Berdasarkan informasi yang diterima TribunJakarta.com, haul Soeharto akan jatuh tiap tanggal 18 Muharam. Sang anak bagikan kisahnya.
Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM - Jelang penyelenggaran haul Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto pada 28 September mendatang, Tutut mengungkapkan isyarat kepergian sang ayah pada 10 tahun lalu.
Diketahui, Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008 atau 18 Muharam 1429 Hijriah.
Berdasarkan informasi yang diterima TribunJakarta.com, haul Soeharto akan jatuh tiap tanggal 18 Muharam.
Jika dihitung berdasarkan penanggalan kalender Islam, maka haul yang akan diselenggarakan esok hari merupakan haul ke-11.
Tutut mengatakan dalam postingan Instagramnya dan website pribadinya, terkait detiK-detik Soeharto meninggalkan keluarga dan dunia untuk selamanya.
Tutut mengisahkan sehari menjelang Soehato wafat, ayahanda memanggil dirinya.
“Wuk, Tutut, sini kamu deket bapak," ungkap Soeharto kala itu.
“Dalem bapak. Bapak ngersaaken menopo. (menginginkan apa),” Tutut mendekat.
“Ora (tidak)… Bapak mau bicara. Dengarkan baik-baik,” imbuh Soeharto.
“Ada apa tho bapak,” jawab Tutut.
Tutut yang merupakan anak sulung Soeharto mendapatkan sebuah isyarat ketika berbicara dengan ayahanda.