Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indahnya Masjid Terapung Palu Sebelum Diterjang Tsunami

Taman Ria merupakan salah satu obyek wisata di Kota Palu yang membentang sekitar 5 kilometer.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Indahnya Masjid Terapung Palu Sebelum Diterjang Tsunami
Diskominfo Palu
Masjid terapung Palu yang begitu indah sebelum diterjang tsunami 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa dan tsunami yang melanda Donggala dan Palu menyisakan banyak cerita. Di media sosial beredar foto Masjid Arkham Babu Rahman atau Masjid Terapung rusak di sekitar Pantai Talise.

Dalam video amatir yang dirilis Kompas TV, tampak pohon-pohon tumbang di sekitar area masjid. Selain itu banyak barang yang juga tersapu oleh gelombang tsunami ke sekitar perairan.

Masjid yang menjadi salah satu tempat wisata religi di Kota Palu ini dibangun di dekat Pantai Taman Ria, Kampung Lere.

Masjid Terapung Palu
Masjid Terapung Palu (Instagram)

Taman Ria merupakan salah satu obyek wisata di Kota Palu yang membentang sekitar 5 kilometer.

Tak hanya masjid terapung, di dekat tempat ini juga berdiri megah jembatan Teluk Palu yang juga menjadi ikon dari kawasan ini.

Baca: Sempat Terjebak dalam Masjid, Warga Lampung Lolos dari Gempa

Pembangunan masjid seluruhnya ditanggung oleh Muhammad Hasan Bajamal, yang merupakan pengusaha SPBU asli Palu.

Masjid Arkham Babu Rahman selesai dibangun pada tahun 2011. Masjid ini dibangun dengan empat menara dan berjarak sekitar 30 meter dari bibir pantai.

Berita Rekomendasi

Sekilas, bangunan masjid terlihat mengapung di atas air laut. Ini karena bangunan masjid berdiri di atas tiang-tiang pancang yang tertancap oleh pilar di dalam tanah.


Masjid Arkham Babu Rahman atau Masjid Terapung
Masjid Arkham Babu Rahman atau Masjid Terapung (wikipedia)

Pengunjung dan jemaah yang ingin mengunjungi bangunan ini harus melewati jembatan yang menghubungkan bibir pantai dengan masjid.

Bangunan tempat ibadah ini memiliki luas 121 meter persegi dan dapat menampung jamaah hingga 150 orang.

Masjid ini menjadi salah satu ikon dari Teluk Palu, dan dibangun untuk mengenang Dato Karama, salah satu penyebar agama Islam di Kota Palu pada abad ke-17.

Namanya sendiri sudah diabadikan menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam di Palu.

Diceritakan, Dato Karama merupakan seorang penyebar agama dari Tanah Minang, Sumatera.

Dia menginjakkan kaki pertama kali di Kampung Lere atau di sekitar lokasi masjid berada.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengagumi Masjid Terapung Palu Sebelum Diterjang Tsunami"
Penulis : Rosiana Haryanti

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas