Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Listrik dan Akses Jalan Menjadi Kendala Evakuasi Korban Gempa

"Daerah terdampak bencana memang luas," kata Sutopo saat jumpa pers Update Penanganan Bencana Gempa dan Tsunami di Kota Palu dan Donggala

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Listrik dan Akses Jalan Menjadi Kendala Evakuasi Korban Gempa
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Petugas gabungan terus melakukan evakuasi korban gempa di Perumnas Balaroa di kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi, Senin (1/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan pencarian dan penyelamatan korban bencana alam di Sulawesi Tengah masih terus dilakukan.

Menurut dia, tim SAR gabungan dikoordinir Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan pencarian meliputi Hotel Roa-Roa, Sigi, Donggala, Balaroa, Patobo, Mall Ramayana, Restaurant Dunia Baru, Pantai Talise, dan Hotel Mercure.

Baca: Daftar Atlet Paralayang yang Belum Ditemukan Akibat Gempa Palu, Salah Satunya dari Korea Selatan

"Daerah terdampak bencana memang luas," kata Sutopo saat jumpa pers Update Penanganan Bencana Gempa dan Tsunami di Kota Palu dan Donggala di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (1/10/2018) siang.

Selama proses evakuasi itu, pihaknya mengalami berbagai kendala, seperti pemadaman listrik, akses komunikasi terbatas, kekurangan personel dan kondisi jalan yang rusak mengalami penghambatan selama proses pengiriman alat dan barang.

Pemerintah melakukan berbagai cara untuk membantu para korban. PT PLN menerjunkan sebanyak 216 personel memperbaiki gardu induk dan jaringan listrik.

"Tadi pagi, delapan jenset PLN telah diterbangkan menggunakan pesawat hercules TNI AU, untuk disebar di posko Palu dan Donggala. Diharapakan PLN menyelesaikan jaringan listrik ini maksimal dua hari ke depan," kata dia.

BERITA TERKAIT

Pemerintah juga mendatangkan alat berat untuk membantu proses evakuasi korban. Alat berat diterjunkan, karena korban tertimpa reruntuhan bangunan, material longsor, dan tertimbun lumpur.

Dia menjelaskan, tanpa alat berat, tim SAR gabungan mengalami kesulitan. Oleh karena itu, alat berat didorong didatangkan dari luar Sulawesi Tengah, yaitu dari Mamuju, Gorontalo, Poso, dan Balikpapan.

Selain itu, daerah terdampak gempa sangat luas membuat sumber daya manusia yang membantu pemulihan paska bencana kekurangan. Untuk itu, tim SAR gabungan masih perlu ditambah, sehingga terus berdatangan relawan.

"Begitu sulitnya, kami menuju akses karena di berapa tempat jalan menuju ke sana memang longsor, jalannya rusak dan sebagainya," ujarnya.

Untuk bahan bakar minyak (BBM), dia menambahkan, pasokan BBM diambil dari terminal BBM dari Poso, Moutong, Toli-Toli, dan Pare-Pare. Pada Senin pagi, sebanyak 10 mobil tangki BBM dari Pare-Pare telah tiba di Kota Palu.

Satu mobil tangki langsung diarahkan menuju ke Bandara Palu. Sedangkan, mobil lainnya masih dalam perjalanan menuju ke Palu dan Donggala.

"Pertamina juga menerbangkan 4000 liter solar dengan pesawat khusus. Ini yang terus kami lakukan," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas