Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fahri Hamzah Minta Polisi Cari Penganiaya Ratna Sarumpaet

Fahri mengaku terpukul dengan kejadian yang menimpa Ratna tersebut. Ia mengatakan penganiayaan itu sangatlah tidak manusiawi.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fahri Hamzah Minta Polisi Cari Penganiaya Ratna Sarumpaet
Tribunnews.com
Ratna Sarumpaet 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Keetua DPR Fahri Hamzah meminta aparat penegak hukum memburu penganiaya Ratna Sarumpaet.

Menurutnya penganiayaan tersebut sangatlah keji, terlebih dilakukan pada perempuan berumu 70 tahun.

"Itu polisi harus cepat tuh nyari orangnya. Ambil segera CCTV nya kejar orangnya, siapa orangnya itu. Itu pasti, pasti bajingan betul itu orang itu. Mesti dikejar itu," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (2/10/2018).

Fahri mengaku terpukul dengan kejadian yang menimpa Ratna tersebut. Ia mengatakan penganiayaan itu sangatlah tidak manusiawi.

"Eggak perlu motifnya, Ini ada orang ibu kita 70 tahun dihajar katanya 3 orang laki-laki. Keterlaluan itu. Mesti harus dihajar dan dikejar cepat itu," katanya.

Baca: Polisi Tak Temukan Nama Ratna Sarumpaet pada Manifest Penumpang di Bandara Husein Sastranegara

Menurut Fahri dari informasi yang diterimanya, Ratna sangat terpukul. Wajahnya rusak, lalu bersembunyi karena malu.

Apa yang terjadi pada Ratna menurutnya merupakan ancaman terhadap kebebasan berdemokrasi.

BERITA TERKAIT

"Ini adalah ancaman kepada kebebasan kepada demokrasi kita, Ibu Ratna itu adalah aktivis yang perempuan yang sangat vokal dan kita mau perempuan-perempuan lain itu vokalnya kayak Bu Ratna tapi dianiaya kayak gitu. Menurut saya ini biadab dan harus dikejar," tuturnya.

Fahri meminta Polisi tidak lamban dalam menindaklanjuti kasus penganiayaan Ratna.

Polisi juga diminta aktif untuk mengusut kasus tersebut, meski ratna belum membuat laporan.

"Harus bekerja cepat polisinya. Jangan ada istilah lamban harus ditangkap. Kalau bisa 1-2 hari ini harus ditangkap orangnya itu. Nggak perlu ada laporan kayak begini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas