Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LIPI Sebut Morfologi Teluk Palu Jadi Penyebab Besarnya Tsunami

Nugroho Dwi Hananta mengatakan bentuk Teluk Palu itu seperti kanal tertutup dengan dasar laut yang curam.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in LIPI Sebut Morfologi Teluk Palu Jadi Penyebab Besarnya Tsunami
ISTIMEWA
Tsunami di Teluk Palu, Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan Kota Palu di Sulawesi Tengah memang rawan terkena dampak yang signifikan dari terjadinya tsunami seperti yang terjadi pada akhir September 2018 lalu.

Peneliti geofisika kelautan LIPI, Nugroho Dwi Hananta mengatakan bentuk Teluk Palu itu seperti kanal tertutup dengan dasar laut yang curam.

“Tsunami sebenarnya terjadi di laut lepas, tapi begitu masuk ke Teluk Palu energinya terkonsentrasi dan diperkuat dengan dasar laut yang curam di Teluk Palu,” ungkap Nugroho di Kantor LIPI, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Sementara itu Nugroho belum mengetahui apakah tsunami tersebut disebabkan lantaran adanya longsor di bawah laut.

“Kami memang belum ke sana tapi kemungkinan bisa terjadi karena sesar Palu Koro yang berada tepat di atas Kota Palu sebagai penyebab utama gempa dan tsunami kemarin 30 persen ada di darat dan sisanya sebagian besar di 70 persen,” katanya.

Baca : Disindir Hotman Paris Soal Ukuran Dadanya, Reaksi Cinta Laura Banjir Pujian

Nugroho pun mengatakan sesar Palu Koro sebagai penyebab utama gempa bumi Palu merupakan sesar dengan pergerakan mendatar namun memiliki aspek vertikal sehingga memungkinkan terjadinya tsunami.

Sedangkan Peneliti geologi kegempaan LIPI, Danny Hilman Natawidaja membenarkan bahwa tsunami yang terjadi dikarenakan pergerakan sesar Palu Koro di laut.

BERITA REKOMENDASI

“Sesar Palu Koro itu menyebabkan lempeng sebelah timur bergeser lima meter di darat, bahkan di laut mencapai 10 meter, sehingga Kota Palu itu memang rawan,” katanya.

Baca : Sanksi Denda hingga Partai Usiran di Kalimantan, Persib Bandung Dikabarkan Bakal Ajukan Banding

Eko pun mengingatkan kepada setiap daerah di Indonesia untuk menciptakan metode penyelamatan sesuai karakteristik wilayah masing-masing.

“Saya pernah sarankan itu ke BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) sehingga masing-masing provinsi mempunyai SOP (Standard Operating Procedure) masing-masing sehingga tidak tunggal, seperti di Palu pasti memiliki potensi bencana yang berbeda dengan daerah lain,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas