TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Lapangan Udara Angkatan Laut Juanda (Danlanudal) Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana membenarkan video kolam renang Tirta Krida Lanudal berombak di Juanda yang berombak bukan rekayasa.

Kesimpulan tersebut didapat setelah dilaksanakan pengumpulan bukti dan wawancara dengan saksi mata.

Hal itu diungkapkan Bayu dalam keterangan tertulis resmi Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut pada Selasa (2/10/2018).

"Setelah dilaksanakan pengumpulan data melalui bukti yang ada serta melakukan wawancara dengan saksi mata, bahwa video yang berdurasi 2,16 detik ini bukan direkayasa dan benar adanya," kata Bayu.

Berdasarkan keterangan pengurus kolam renang Tirta Krida Lanudal Juanda, Ichsan (43) kejadian tersebut terjadi pada Jumat (28/9/2018) sekira pukul 17.10 WIB.

Air kolam renang tersebut bergelombang dan berombak lebih dari 1 meter dengan durasi kurang lebih 30 menit.

Berdasarkan keterangan Ichsan, kejadian tersebut biasanya terjadi sebelum adanya bencana gempa dan tsunami di wilayah Indonesia.

Kolam tersebut bergelombang dan berombak saat lima bencana gempa dan tsunami di beberapa tempat, antara lain:

1. Kolam bergelombang dan berombak lebih dari 2 meter, saat kejadian gempa dan tsunami di Aceh.

2. Kolam bergelombang dan berombak kurang dari satu meter, saat kejadian gempa di Nias.

3. Kolam bergelombang dan berombak kurang dari satu meter, saat kejadian gempa di Jogja.

4. Kolam bergelombang dan berombak kurang dari satu meter, saat kejadian gempa di Lombok.

5. Kolam bergelombang dan berombak lebih dari 1 meter, saat kejadian gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.