Tokoh Lintas Agama Deklarasikan untuk Jaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Tokoh lintas agama sepakat demi persatuan dan kesatuan umat untuk menciptakan pemilu yang adil dan damai pada tahun 2019 nanti
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang diselenggarakannya pemilihan umum (PEMILU) tahun 2019 mendatang, sejumlah tokoh lintas agama beserta ribuan masyarakat yang terdiri dari berbagai suku dan agama menghadiri deklarasi persatuan dan kesatuan umat beragama yang diselenggarakan di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pada deklarasi tersebut dipelopori oleh Rumah Komunitas Lintas Agama (RKLA) bekerja sama dengan Majelis Dzikir Jokowi (MDJ), dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Deklarasi ini dihadiri juga oleh para tokoh lintas Agama seperti S. Hartati Murdaya (Ketua Umum Walubi), Suhu Tadisa Paramita Mahasthavira (Koordinator Dewan Kehormatan Walubi), H. Dody Iwa Kusumajaya (Ketua Umum MDJ), H. Dody R. Amar (Sekjen MDJ), Pendeta Lipiyus Biniluk, Hj. Bunda Indah (Ketua Umum Rumah Komunikasi Lintas Agama dan Majelis Taklim Halimah).
Acara diawali dengan pembacaan doa dari agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, serta Budha.
Dalam acara tersebut tokoh lintas agama sepakat demi persatuan dan kesatuan umat untuk menciptakan pemilu yang adil dan damai pada tahun 2019 nanti.
Indah atau yang selalu akrab disapa Bunda Indah selaku Ketua Umum RKLA (Rumah Komunitas Lintas Agama) di hadapan ribuan masyarakat lintas agama yang hadir mengatakan bahwa masyarakat harus saling menghormati demi keutuhan NKRI.
Baca: Bawaslu Ingatkan Peserta Pemilu Berhati-hati Berikan Bantuan Kepada Korban Bencana
“Meskipun berbeda pilihan politik, diharapkan masyarakat tetap dapat menjaga etika, norma dan nilai – nilai budaya, serta saling menghormati untuk menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia,” tuturnya dalam keterangan pers, Rabu (3/10/2018).
Suhu Tadisa Paramita Mahasthavira, Koordinator Dewan Kehormatan Walubi mengungkapkan bahwa seluruh masyarakat diharapkan dapat menjaga, melindungi, dan melestarikan Pancasila dan Negara serta meningkatkan empati dan toleransi terhadap bangsa.
“Semua rakyat mempunyai kesempatan dan pilihan, walaupun pilihan kita berbeda-beda namun kita semua mempunyai harapan yang sama yakni pesta demokrasi 2019 nanti harus meningktakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa dan negara,” tambahnya.
Selain itu, dengan adanya acara deklarasi tersebut diharapkan dapat menjaga kesatuan dan persatuan seluruh umat beragama di Indonesia, karena pemilu serentak yang berpotensi timbulnya konflik antar umat beragama.