Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Sihab Bocah Korban Gempa Palu, Pilih Tuntaskan Sholat Maghrib Meski Masjid Diguncang Gempa

Tragedi bencana Gempa Palu hingga Jumat (5/10/2018) telah menelan korban meninggal lebih dari 1.500 jiwa.

Editor: Aji Bramastra
zoom-in Cerita Sihab Bocah Korban Gempa Palu, Pilih Tuntaskan Sholat Maghrib Meski Masjid Diguncang Gempa
Kompas.com/Cynthia Lova
Sihab, bocah yang menjadi korban terluka akibat Gempa Palu, di Rumah Sakit Wirabuana, Jalan Sisimangaraja, Kecamatan Palu Timur, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi Gempa Palu hingga Jumat (5/10/2018) telah menelan korban meninggal lebih dari 1.500 jiwa.

Tragedi Gempa Palu ini pun membuat seluruh rakyat Indonesia berduka.

Dari tragedi Gempa Palu ini pula, terdapat kisah-kisah haru.

VIRAL : Momen Haru Bocah Korban Gempa Palu Ingin Ikut Pergi Bersama Jokowi : Boleh Ikut Tidak?

Sihab menjadi satu di antara warga Palu yang mendapat 'keajaiban', selamat dengan cara tak disangka.

Meski, Gempa Palu membuat Sihab terluka dan harus menjalani operasi.

Kaki Sihab, harus dioperasi akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk karena Gempa Palu bermagnitudo 7,4, pada 28 September 2018 lalu.

Berita Rekomendasi

Kejadian itu terjadi saat Sihab sedang menunaikan shalat maghrib di di Masjid Angkatan Laut, kawasan Yos Sudarso, Kota Palu.

Sihab memilih menyelesaikan shalatnya, meski bangunan masjid disebut telah bergoncang akibat gempa.

“Anak saya posisinya lagi shalat, dia pas gempa dia tertimpa pagar bangunan masjid saat itu,” ucap Wahyuni, di Rumah Sakit Wirabuana, Jalan Sisimangaraja, Kecamatan Palu Timur, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018).

Setelah gempa itu terjadi, ia sempat panik mencari-cari anaknya dari satu posko ke posko lainnya.

“Anak saya lagi shalat, sedangkan saya lagi di luar cari makan, saya cari anak saya semalaman di posko tidak ada,” cerita Wahyuni.


“Saya minta tolong tim (petugas) untuk cari anak saya di rumah saya, saya takut anak saya terjepit kan, dan sesuatu terjadi pada anak saya. Sambil menangis,” kata Wahyuni.

Setelah dilakukan pencarian semalaman, pada Sabtu (29/9/2018) pukul 09.00 Wita, akhirnya ia menemukan anaknya sedang berbaring lemah di salah satu tempat pengungsian.

“Ternyata saya diinfokan anak saya masih hidup di pengungsian. Saya langsung ke sana anak saya belum diobati,” ujar Wahyuni.

Ia langsung membawa anaknya ke Rumah Sakit Wirabuana, untuk mengobati kaki anaknya. Kaki Sihab saat itu tidak bisa digerakkan.

Sampai di rumah sakit, Sihab saat itu ditangani sementara dengan alat seadanya di tenda darurat yang didirikan depan rumah sakit.

“Untuk sementara kaki anak saya dibungkus dengan kayu agar tidak bengkok, kemudian hari ini baru anak saya dioperasi karena kata dokternya tadi, kaki anak saya patah dan harus dioperasi, diletakkan pen di kakinya agar tidak pendek sebelah,” tutur Wahyuni. (*)

Kisah Izrael

Cerita haru lain terjadi ketika Jokowi berbincang dengan bocah korban Gempa Palu.

Bocah yang diajak berbincang oleh Jokowi di lokasi bencana Gempa Palu, Sulawesi Tengah itu ternyata bernama Izrael.

Sebelumnya, dalam vdeo yang viral, Izrael membuat Jokowi sempat menunjukkan ekspresi terkejut.

Izrael yang mengkuti Jokowi hingga ke mobilnya, bertanya apakah dia boleh ikut pergi bersama Jokowi.

"Boleh ikut tidak?," kata Izrael.

Jokowi tertegun, lalu menjawab.

"Nunggu di rumah aja, besok sekolah, harus belajar. Belajar yang pinter ya?" jawab Jokowi.

"Tak bisa, kita sekolah rusak," balas Izrael.

"Iya, nanti sekolahnya diperbaiki dulu ya, oke?" timpal Jokowi.

Nah, setelah video viral ini beredar, ternyata sempat ada wartawan yang kembali bertanya ke Izrael, dan memvideokannya.

Video itu tersebar ke media sosial, salah satunya diunggah oleh netizen berakun @aji_marla.

Video itu berisi tentang tanya jawab singkat seseorang dengan Izrael yang kala itu baru saja bertemu dengan Jokowi.

Dalam rekaman tersebut, Izrael menceritakan soal kondisi keluarganya yang tertimpa bencana.

"Tadi mamaku sudah mati, jadi saya tidak boleh nangis. Saya harus berani, mamaku sudah di atas sekali,"

Izrael juga mengaku jika kini ia naik pesawat maka sudah tak bisa melihat mamanya yang ia sebut sudah di atas gunung.

Saat ditanyai lebih lanjut, bocah 6 tahun ini mengatakan bahwa ibunya sudah ada di surga.

"Tapi, saya tidak boleh nangis, saya harus berani,"

"Saya harus belajar membaca, mamaku senang sekali, mama suka sekali," ceritanya dengan semangat.

Izrael bahkan mengatakan jika dirinya menangis, maka sang ibu juga akan ikut menangis.

Video yang diunggah pada Rabu (3/10/2018) ini telah diunggah ulang sebanyak 13 ribu kali dan mendapat like sebanyak 10 ribu.

Banyak netizen bersimpati dan mengekspresikan kesedihannya atas apa yang menimpa bocah tersebut.

@nia_deviana: "Tegar sekali kau dek, aku saja yg dewasa masih suka nangis gara2 hal sepele. Tuhan menyayangi dan melindungimu..."

@andrew_nerut: "Subhanallah,,,,aku yang nangis nak denger ini *emoji menangis."

@ranumnh: "The real little hero, ya Allah adek masih kecil tapi semangat dan ketabahannya sangat luar biasa *emoji menangis."

Tak sedikit dari mereka mendoakan agar Izrael bisa kuat dan sabar menghadapi cobaan.

Di akun Instagram pribadinya, Jokowi pun membagikan sedikit cerita mengenai Izarel, bocah yang ia temui ketika mengunjungi Palu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Bocah 13 Tahun di Palu Selamat dari Gempa Saat Shalat Maghrib"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas