Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Boni Hargens: Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Memalukan Indonesia di Dunia Internasional

Boni pun menilai kasus kebohongan yang dilakukan oleh Ratna itu bisa merusak proses demokrasi di Indonesia.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Boni Hargens: Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet Memalukan Indonesia di Dunia Internasional
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Boni Hargens 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens berpendapat kasus hoaks penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet memalukan Indonesia di dunia internasional.

Terlebih, Indonesia kini tengah menjadi sorotan dunia karena bencana alam gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Bayangkan bencana Palu, Donggala sampai selebritis dunia Korea, Jerman berbelasungkawa, ikut menawarkan bantuan. Kita justru mempertontonkan kebohongan yang sangat memalukan," ujar Boni saat menjadi pembicara diskusi berjudul 'Politik Kebohongan dan Demokrasi Elektoral' di Gado-Gado Boplo Satrio, kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Sabtu (6/10/2018).

Boni pun menilai kasus kebohongan yang dilakukan oleh Ratna itu bisa merusak proses demokrasi di Indonesia. Dan berdampak pada rusaknya preferensi politik masyarakat.

"Dampak konkretnya jelas merusak preferensi politik masyarakat, merusak persepsi masyarakat terhadap proses pertarungan pemilu," beber Boni.

Baca: Jual Saham Saratoga Sandiaga Uno Beli Surat Utang Negara, Terungkap Tujuan Sebenarnya

Sebelumnya diberitakan, Ratna Sarumpaet mengaku sebagai pembuat hoaks terbaik dalam drama penganiayaan dirinya di Bandung. Ratna meminta maaf kepada banyak pihak, termasuk kepada pihak yang selama ini dikritiknya. 

"Saya juga meminta maaf kepada semua pihak yang selama ini mungkin dengan suara keras saya kritik dan kali ini berbalik ke saya. Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan semua negeri. Mari kita semua mengambil pelajaran, bangsa kita dalam keadaan tidak baik. Segala sesuatu yang kita hebohkan, segala sesuatu yang tidak penting mari kita hentikan," kata Ratna dalam jumpa pers, Rabu (3/10/2018).

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas