Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Efek Penyebaran Hoaks Ratna Sarumpaet, Mulai Picu Konflik hingga Bohongi Generasi Milenial

Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, mengatakan ada beberapa efek yang ditimbulkan oleh penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Efek Penyebaran Hoaks Ratna Sarumpaet, Mulai Picu Konflik hingga Bohongi Generasi Milenial
Tribunnews.com/VINCENTIUS JYESTHA
Direktur Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, mengatakan ada beberapa efek yang ditimbulkan oleh penyebaran berita bohong Ratna Sarumpaet. 

Diketahui, Ratna menjadi tersangka dan ditahan OLEH Polda Metro Jaya, akibat menyebarkan berita bohong terkait dirinya dianiaya. 

Baca: Antisipasi Narapidana Asal Sulteng Kabur, TNI Polri Perketat Pintu Masuk Ke Samarinda

Baca: Rekaman CCTV Detik-detik Gempa Palu Dirilis, Seperti Ini Situasinya

Pertama, Karyono menilai efek dari kasus tersebut adalah memicu konflik antara kubu petahana yakni Jokowi-Ma'ruf dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

"Tentu hal ini akan memicu konflik antar pihak, karena selain public figure, Ratna Sarumpaet juga adalah salah satu Tim Kampanye Pemenangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," ujar Karyono, di Grand Gado-gado Boplo, Hotel Maxone, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10/2018). 

Hal ini diperparah usai kebohongan Ratna kemudian mendapatkan tanggapan reaktif dari capres Prabowo Subianto, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, dan sejumlah tokoh politik lain di media massa. 

Menurutnya, tanggapan para tokoh politik semakin menjadikan suasana Indonesia tidak kondusif. Ia justru melihat ada kecenderungan bahwa kegaduhan politik semakin memanas. 

Berita Rekomendasi

Padahal, ia melihat pemerintah sedang bekerja keras terkait penyelesaian dan penanggulangan pasca bencana alam di kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

"Ini melahirkan dugaan bahwa tindakan demikian ada niatan akan memperkeruh suasana Negara menjelang pesta Demokrasi pada Pilpres 2019 dan itu tentu harus diantisipasi," ungkap dia. 

Selain itu, Karyono melihat efek kasus itu juga diterima oleh generasi muda atau generasi milenial. Generasi milenial dapat merasa telah dibohongi oleh tokoh-tokoh politik dan semakin membuat negara gaduh. 

"Jutaan generasi muda yang melek digital pun merasa disuguhkan dan dibohongi oleh beberapa public figure, tokoh politik bahkan sekelas anggota Legislatif DPR RI yang turut serta membuat gaduh dengan turut serta menyebarkan berita itu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas