Bocah Berseragam Pramuka Jadi Satu dari 34 Korban Tewas yang Ditemukan Sepekan Pasca Gempa Sulteng
Diantara korban tewas tersebut, terdapat bocah berusia 10 tahun, Dede Aulianisa.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Sedangkan di lingkungan Petobo, tim penyelamat ahli dari Prancis mulai melakukan pencarian diantara hamparan puing, mencari tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya yang keluar atau tampak mencuat dari lumpur.
Arnaud Allibert dan empat anggota lainnya dari tim Pompiers Humanitaires Francais adalah tim SAR pertama yang menjelajah ke daerah itu.
Mereka akan menyisir puing-puing itu dan mengambil mayat yang muncul di permukaan, tim Allibert akan menggunakan eskavator untuk menggali lebih dalam pada kawasan tersebut.
"Jika kami melihat bagian-bagian tubuh mencuat, kami akan menggali lumpur untuk mengeluarkan tubuh itu, ini adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu ya, namun setelahnya, kami akan menggunakan alat berat (untuk menggali bagian-bagian yang diduga terdapat korban)," kata Allibert kepada Reuters.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 7,4 skala richter mengguncang wilayah provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat sore, 28 September lalu.
Gempa tersebut kemudian mengakibatkan tsunami setinggi hingga 2 meter yang menyebabkan korban tewas semakin banyak karena mereka tidak hanya tertimpa reruntuhan bangunan, namun juga tersapu derasnya air laut.
Hingga kini proses evakuasi, pengiriman bantuan logistik dan tim relawan juga masih terus dilakukan.
(Tribunnews, Fitri Wulandari)
Sumber: reuters.com