Jokowi Lihat Hubungan Antarnegara Ekonomi Maju bak 'Games of Thrones'
Presiden Joko Widodo melihat hubungan antar negara-negara ekonomi maju saat ini sedang mengalami hubungan yang tidak baik dan akhirnya menciptakan..
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo melihat hubungan antar negara-negara ekonomi maju saat ini sedang mengalami hubungan yang tidak baik dan akhirnya menciptakan sebuah masalah.
Baca: Permohonan Ratna Sarumpaet jadi Tahanan Kota Ditolak
Baca: Paspor Jepang Paling Banyak Diterima di Dunia, Indonesia Peringkat 67
Kondisi tersebut digambarkan Jokowi seperti serial televisi drama fantasi Amerika yakni Games of Thrones, saat memberikan sambutan di plenery session IMF-World Bank (WB) 2018 di Bali, Jumat (12/10/2018).
Menurut Jokowi, dalam beberapa dekade terakhir ini, negara ekonomi maju telah mendorong negara ekonomi berkembang untuk membuka diri dan ikut dalam perdagangan bebas serta keuangan terbuka.
Globalisasi dan keterbukaan ekonomi internasional ini, kata Jokowi, telah memberikan banyak sekali keuntungan, baik bagi negara maju maupun negara berkembang.
"Namun, akhir-akhir ini hubungan antar negara-negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones, balance of power dan aliansi antar negara-negara ekonomi maju, sepertinya tengah mengalami keretakan, lemahnya kerjasama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah, seperti peningkatan drastis harga minyak mentah, dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang," ujar Jokowi.
Baca: Diperkuat Egy Maulana Vikri, Timnas Indonesia U-19 Akan Semakin Berbahaya
Dalam serial Game of Thrones, kata Jokowi, sejumlah Great Houses, Great Families, bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali the Iron Throne, dimana Mother of Dragons menggambarkan siklus kehidupan.
"Perebutan kekuasaan antar para Great Houses itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan dan setelahnya, House yang lain berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain," tutur Jokowi.
Adanya persaingan tersebut, Jokowi melihat, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara, dimana seorang evil winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran.
"Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter, mereka sadar tidak penting siapa yang duduki di Iron Throne. yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua," paparnya.