Belum Saatnya Indonesia Membangun PLTN, Ini Alasannya
Indonesia memiliki cukup sumber energi non nuklir batubara dan gas alam yang lebih murah
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, COM, JAKARTA - Untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan Indonesia tidak memerlukan PLTN sampai tahun 2050 bahkan sampai tahun 2100 mendatang.
Dr Herman Darnel Ibrahim, Analis dan Pengamat Masalah Energi mengemukan setidaknya ada lima alasan mengapa Indonesia belum perlu PLTN.
"Biaya investasinya sangat mahal sedangkan Indonesia jika membangun PLN dengan meminjam dan biaya penyediaan listrik PLTN lebih mahal dibanding listrik PLTU batubara dan PTGU gas," katanya, Sabtu (20/10/2018).
Indonesia memiliki cukup sumber energi non nuklir batubara dan gas alam yang lebih murah, Indonesia terletak di Ring of Fire yang rawan bencana alam sehingga penggunaan PLTN berisiko tinggi.
"Kecelakaan PLTN fatal yang kalau terjadi dapat menyebabkan kelumpuhan ekonomi hingga kebangkrutan negara," kata Ketua Independent Counterpart for Energy and Environmental Solutions ini.
Baca: PLTN Rooppur di Bangladesh Memulai Seremoni Beton Pertama dari Konstruksi Unit Kedua
Senada, pengamat energi terbarukan yang juga Direktur Eksektutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Febby Tumiwa mengatakan, posisi Indonesia berada di daerah pusat gempa atau ring of fire paling rentan.
"Pernah ada wacana pembangunan PLTN di kawasan Gunung Muria, tetapi setelah tsunami dan gempa di Yogya pada 2006 dan dilakukan studi kembali ulang ditemukan sesar atau patahan di Muria. Ini sangat membahayakan," katanya.
Ini diperkuat pernyataan mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api (PVMBG) Surono yang menyebut, kawasan Gunung Muria cukup berisiko karena kemungkinan terjadinya letusan di Gunung Muria cukup besar.
“Berdasarkan data kita tahun 2006, dalam 200 tahun, Gunung Muria berpotensi meletus, kemungkinannya sebesar 0,4 persen,” ujar Surono.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.