Akademisi: Kinerja Pemerintahan di Bawah Jokowi Dinilai Sudah Berjalan Sesuai Ekspektasi Rakyat
"Secara realistis yang kemudian diukur adalah kinerja pemerintahan saat ini dinilai sudah berjalan sesuai dengan ekspektasi rakyat," ujarnya
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Ini berarti, kata dia, waktu selama enam bulan ke depan menjadi waktu penentu untuk meyakinkan pemilih Indonesia dengan program-program yang dinamis, sustanaible dan realistis.
Ia pun memberikan sejumah catatan untuk menunjukkan progresifitas elektabilitas enam bulan ke depan.
Pertama, menyusun dan menyampaikan program yang realistis dan menyentuh persoalan mendasar masyarakat.
"Kebutuhan dasar seperti lapangan kerja dan kebutuhan pokok masih menjadi tuntutan utama. Saya kira rakyat akan melihat pembuktian dan solusi mengatasi masalah tersebut," ucapnya.
Kedua, soal membangun tradisi kepemimpinan yang berkelanjutan, terutama dalam pemenuhan harapan masyarakat.
Entitas ini menurut dia, berlaku secara luas, sebab yang terpenting bagi rakyat adalah apakah rakyat masih bisa menaruh harapan besar terhadap para pemimpinnya.
Ketiga adalah soal track record. Dalam konteks pemerintahan dia menjelaskan, rakyat akan melihat apa saja yang sudah dilakukan dan bukti2-bukti empiris lain didalam melaksanakan tugas kepemimpinan.
"Bagaimanapun setiap bukti yang ditunjukkan akan semakin mendorong kepercayaan rakyat secara luas," jelasnya.
Hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mencapai 52,6 persen dalam Pilpres 2019.
Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno mendapat 32,7 persen.
Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas yang digelar pada 24 September-5 Oktober 2018.
Seperti dikutip dari harian Kompas, mereka yang belum menentukan pilihan atau merahasiakan pilihannya sebesar 14,7 persen.
"Seandainya 14,7 persen responden ini merapat kepada Prabowo-Sandi, dalam hitungan sederhana, peluang Jokowi- Ma’ruf masih sedikit lebih lebar," kata Bambang Setiawan dari Litbang Kompas.
Namun, dengan memperhitungkan aspek margin of error (MOE), kata Bambang, peluang ini bisa jadi masih di titik kritis.