Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Budi Karya Belum Bisa Pastikan Pemicu Lion Air Jatuh

Budi Karya pun masih belum bisa memastikan penyebab hilangnya pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang itu

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Menteri Budi Karya Belum Bisa Pastikan Pemicu Lion Air Jatuh
twitter@sutopopurwonugroho
Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di dekat fasilitas Anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di lepas pantai di utara Bekasi, Jawa Barat. Petugas PHE ONWJ melakukan evakuasi dan mengambil dokumentasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, memastikan pihaknya langsung menugaskan para stakeholder untuk segera melakukan pencarian pesawat Lion Air yang hilang di perairan Karawang, Jawa Barat.

Budi menuturkan pihak yang ditugaskan untuk melakukan pencarian seperti Ditjen Perhubungan Udara, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) maupun pihak Basarnas.

"Itu diinformasikan jam 06.33 WIB, saya sejak itu tentu prihatin dan menugaskan beberapa pihak menjadi stakeholder dalam menangani itu," ungkap Budi Karya Sumadi saat ditemui di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (29/10/2018).

Baca: Humas BNPB Unggah Video Serpihan Pesawat Lion Air JT610 yang Berserakan di Laut

Budi Karya pun masih belum bisa memastikan penyebab hilangnya pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang itu karena pihaknya masih melakukan klarifikasi dengan beberapa pihak.

Namun ada indikasi awal kalau pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 itu tidak bisa melanjutkan penerbangan.

"Dari pengamatan yang ada, memang ada indikasi  bahwa pesawat itu tidak bisa lanjut terbang tapi kami tetap masih klarifikasi," papar Budi Karya Sumadi.

Berita Rekomendasi

Pesawat type B737-8 Max dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.

Dikabarkan pesawat sempat meminta return to base atau kembali ke bandara asal sebelum akhirnya hilang kontak dari radar.

Adapun pesawat tersebut membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 pramugari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas