Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Berburu Provokator Kericuhan Aksi Demo di Kantor Grab Hari Senin

Saat kejadian, polisi mengamankan beberapa orang, namun kemudian dilepas lagi karena yang bersangkutan tidak terbukti menjadi provokator.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Polisi Berburu Provokator Kericuhan Aksi Demo di Kantor Grab Hari Senin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Massa driver GrabBike melakukan unjuk rasa di Kantor Grab Indonesia di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/1/2016). Dalam aksi tersebut mereka meminta perusahaan menaikkan tarif dari Rp 1500 per kilometer menjadi Rp 2500 per kilometer, juga meminta perusahaan mempekerjakan lagi driver GrabBike yang diputus kemitraannya karena aksi one day no bit atau tidak beroperasi pada tanggal 16 Desember 2016. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan sedang mencari tahu dugaan pelaku provokator kericuhan saat aksi unjuk rasa pengemudi transportasi online di Kantor Grab di Gedung Lippo Kuningan, kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (29/10/2018) kemarin.

"Kita baru ambil, mencari alat buktinya, karena kan posisi kemarin tidak terkendali mereka itu," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar saar dikonfirmasi, Selasa (30/10/2018).

Saat kejadian, polisi mengamankan beberapa orang, namun kemudian dilepas lagi karena yang bersangkutan tidak terbukti menjadi provokator.

Indra meminta waktu untuk polisi melakukan perburuan terhadap pelaku perusakan kaca di Gedung Lippo Kuningan yang pecah akibat ricuh demo.

Baca: Awal Mula Munculnya Ricuh di Aksi Demo Supir Ojek Online di Depan Kantor Grab

"Sementara belum, kita lidik dulu. Ada yang lempar batu, ada pengerusakannya nanti kita dalami," jelas Indra.

Massa driver GrabBike melakukan unjuk rasa di Kantor Grab Indonesia di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/1/2016). Dalam aksi tersebut mereka meminta perusahaan menaikkan tarif dari Rp 1500 per kilometer menjadi Rp 2500 per kilometer, juga meminta perusahaan mempekerjakan lagi driver GrabBike yang diputus kemitraannya karena aksi one day no bit atau tidak beroperasi pada tanggal 16 Desember 2016. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Massa driver GrabBike melakukan unjuk rasa di Kantor Grab Indonesia di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/1/2016). Dalam aksi tersebut mereka meminta perusahaan menaikkan tarif dari Rp 1500 per kilometer menjadi Rp 2500 per kilometer, juga meminta perusahaan mempekerjakan lagi driver GrabBike yang diputus kemitraannya karena aksi one day no bit atau tidak beroperasi pada tanggal 16 Desember 2016. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Baca: Tuding Janjikan Sesuatu ke Calon Konstituen, Aktivis PSI Laporkan Prabowo-Sandi ke Bawaslu

Aksi unjuk rasa mitra pengemudi Grab yang tergabung dalam Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (GERHANA) di depan kantor Grab di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan berakhir ricuh, Senin (30/10/2018).

BERITA REKOMENDASI

Tuntutan para driver yang kemarin berdemo adalah meminta agar akun driver yang di-suspend sepihak oleh manajemen maupun akun yang diblok manajemen Grab agar diaktifkan kembali.

Mereka juga meminta agar Grab Indonesia lebih transparan dalam pemotongan pajak pendapatan driver Grab yang selama ini dipotong secara sepihak oleh manajemen dari akun saldo pendapatan para driver.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas