Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam hari keempat operasi pencarian fuselage pesawat Lion Air JT 610 hari ini, Basarnas mengatakan perairan Karawang cukup tenang dengan arus yang minim.

Hal ini disebut mempermudah kelanjutan untuk menemukan dan mengangkat fuselage pesawat dan kotak hitam yang disinyalir telah ditemukan letak pastinya.

Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi menjelaskan bahwa pihaknya telah menerjunkan penyelam sejak tadi pagi dengan dibekali Remote Operating Vehicle (ROV) untuk melihat kepastian dari benda-benda yang diduga tersebut.

"Pagi ini tenang makanya saya akan ke sana. Cukup tenang. Tadi pagi penyelam sudah mulai masuk dengan ROV kita turunkan untuk melihat kepastian dari benda-benda tersebut," kata Syaugi di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/10/2018).

Pertimbangan pengukuran derasnya arus laut menjadi kendala satu-satunya karena keselamatan utama penyelam tetap diutamakan.

Syaugi melanjutkan bahwa di hari keempat ini, barang-barang milik korban yang sebelumnya mengapung, kini sudah tenggelam ke dasar laut.

Dengan kedalaman 32 meter, barang-barang tersebut tidak tertutup lumpur, melainkan hanya pasir.

Baca: Lion Air JT 610 Jatuh, Tak Gunakan Celana Pendek Bisa Selamatkan Nyawa saat Terbang

"kita temukan ini di dasar laut bukan seperti hari pertama, kedua banyak barang korban di atas permukaan. Ini (hari keempat) ada di bawah," terangnya.

Kemungkinan fuselage pesawat berada di titik lokasi yang sudah ditandai itu, Syaugi juga menyatakan keyakinannya bahwa ada kotak hitam tak jauh dari penemuan badan pesawat.

"Kemungkinan ini pasti ada karena dengar ping tadi. Berarti black box ada di situ, berarti bagian besar (pesawat) masih ada di situ," pungkasnya.