Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KNKT: Butuh Satu Tahun Mencari Tahu Penyebab Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP

Investigator KNKT, Ony Soerjo Wibowo menjelaskan tahapan awal yang akan dilakukan KNKT adalah men-download atau memindahkan data

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in KNKT: Butuh Satu Tahun Mencari Tahu Penyebab Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP
Tribunnews.com/Apfia Tiocony Billy
Black box pesawat Lion Air PK-LQP di laboratorium KNKT, Jakarta Pusat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan memulai memverifikasi data dari black box pesawat Lion Air PK-LQP, meskipun belum semua bagian alat perekam suara di pesawat itu ditemukan.

Investigator KNKT, Ony Soerjo Wibowo menjelaskan tahapan awal yang akan dilakukan KNKT adalah men-download atau memindahkan data dari black box yang diperkirakan memakan waktu hingga dua jam.

Kemudian setelah data didapatkan barulah KNKT mulai melakukan verifikasi data untuk membuat laporan lengkap rangkaian penyebab jatuhnya pesawat yang diberikan kesempatan untuk menyelesaikannya hingga satu tahun.

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh Di Lokasi Penangkapan Udang

"Sesuai acuan Peraturan Menteri Perhubungan kami diberi waktu 1 tahun untuk menyelesaikan laporan," ujar Ony Soerjo Wibowo saar ditemui di kantor KNKT, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).

Sebelum menyelesaikan laporan secara keseluruhan, satu bulan setelah kejadian KNKT harus megeluarkan preliminary report terlebih dahulu.

Pada preliminary report  yang akan keluar akhir November nanti akan berisi data dan fakta yang didapat dari black box tanpa penjelasan dan penyebab.

Petugas saat membawa Black Box (FDR) Lion Air JT 610 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018). Black Box ditemukan dikedalaman 30 meter oleh tim penyelam TNI AL dari Batalyon Intai Amfibi dan akan dilakukan pengecekan di laboratorium KNKT.  (Tribunnews/Jeprima)
Petugas saat membawa Black Box (FDR) Lion Air JT 610 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (1/11/2018). Black Box ditemukan dikedalaman 30 meter oleh tim penyelam TNI AL dari Batalyon Intai Amfibi dan akan dilakukan pengecekan di laboratorium KNKT. (Tribunnews/Jeprima) (Tribunnews/JEPRIMA)
Berita Rekomendasi

Kronologi kejadian akan disajikan secara runtut, termasuk juga menampilkan profil organisasi dan crew pesawat namun hanya pengalamannya saja tidak disebutkan nama dan alamatnya.

"Tidak dijabatkan untuk melindungi yang bersangkutan isinya pengalaman dia saja, tingkat kesehatan dia,"ungkap Ony.

Selain itu juga akan menyajikan data cuaca yang dalam hal ini akan bekerjasama dengan  dqn untuk preliminary report  tersebut Ony menegaskan hasilnya akan diumumkan ke publik.

"Jadi yang kita ungkap adalah data dan faktanya saja, dan akan kita beritahu ke publik. Masyarakat harus tahu," papar Ony.

Sementara itu black box yang ditemukan oleh tim Basarnas pada Senin (1/12/2018) pagi tadi belum seutuhnya lengkap, masih ada satu bagian yang belum ditemui.

Adapun black box berisi dua bagian yakni perekam data penerbangan  atau flight data recorder (FDR) dan perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).

Pihak KNKT pun masih belum bisa memastikan apakah bagian yang ditemui tersebut adalah FDR atau CVR.

"Belum bisa memastikan, Jadi kita belum tahu apa yang kita dapatkan ini apakah FDR ataupun CVR. Kita akan periksa dulu verifikasi masih banyak cara kami punya caranya percayakan kepada kami," pungkas Ony.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas