Keluarga Korban Lion Air Minta Pemerintah Proses Pihak Maskapai Secara Hukum
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 menyampaikan keluhan hatinya kepada pemerintah.
"Sekali lagi kami mohon dengan hormat, agar peristiwa ini di Indonesia Rayaku jangan sampai terjadi. Tolong proses hukum itu pak, teknisi yang nggak genah itu pak, mohon maaf ya bukan nggak genah, apakah benar itu terjadi? Perbaikan yang secepat itu, kemudian dinyatakan take off," katanya.
Bambang juga menyinggung manajemen Lion Air yang dinilai kurang baik sebab kejadian serupa sudah sering dialami maskapai milik Rusdi Kirana itu.
"Tolong manajemen Lion diperbaiki. Kejadian Lion sudah banyak sekali. Sekali lagi dengan tidak bermaksud mendeskriditkan Lion, tapi inilah kondisi kenyataan yang ada," ungkapnya.
Bambang juga meminta pemerintah untuk menambah penerbangan pada pagi hari, dari Jakarta ke Bangka Belitung.
"Pilihan ke Babel tidak ada lagi selain flight 6.20 (WIB) Pak. Mohon flight-flight semacam itu di pagi hari bisa ditambah, termasuk maskapai lain. Sehingga ada pilihan-pilihan," terangnya dengan suara lirih.
Ia menambahkan, karena tidak adanya pilihan lain pada penerbangan tersebut, anaknya yang meninggalkan satu putri itu, harus mengambil penerbangan Lion Air.
Sebelum mengakhiri keluhannya, Bambang meminta Rusdi Kirana untuk berdiri menunjukkan diri.
"Mohon dengan hormat, saya belum kenal (dengan) Rusdi Kirana, untuk berdiri Pak," ujarnya meminta kepada Rusdi Kirana.
Rusdi Kirana pun berdiri melihatnya.
Baca: Cerita Penyelam Tim SAR Lihat Jasad Korban Pesawat Lion Air JT 610: Hanya Bisa Menangis dalam Air
Baca: 1.324 Orang Ikut dalam Operasi Pencarian Pesawat Lion Air Dikomandani Basarnas
"Ini Pak Rusdi Kirana. Terima kasih Pak Rusdi. Saya baru tahu kali ini (sosok) Pak Rusdi Kirana," tandas Bambang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sambil Menangis, Keluarga Korban Lion Air Minta Pemerintah Proses Pihak Maskapai Secara Hukum