Pengakuan Keluarga Korban Pesawat Lion Air JT 610 Menanti Kepastian Informasi Selama Delapan Hari
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 mengaku seperti diberi tur saja, padahal yang diinginkan kepastian informasi tentang suaminya.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
"Karena kita di sini hampir nggak ada kabar. Katanya ada pendampingan, tapi pendampingnya malah harus saya yang cari. Kita diombang-ambing aja. Padahal kita udah daftar. Nomor telpon kita ada semua. Harusnya mereka kan bisa dicek satu-satu, nomor telponnya," ungkap Juliana.
Hal yang paling utama dibutuhkannya adalah informasi terkait keberadaan suaminya.
Ia mengetahui ada beberapa keluarga yang nekat datang ke dermaga JICT 2 untuk mencari barang-barang penumpang korban Lion Air JT 610 yang telah diangkat ke permukaan.
Namun Juliana menahan dirinya untuk tidak ke sana meski pun ia sangat ingin ke sana.
"Mungkin kita bisa melihat dari ante mortem kan kita bisa tahu. Oh si Bapak pakai baju ini, sepatu ini. Mungkin kan dia bisa kasih lihat. Atau nama KTP nya ada. Jadi kita lebih tahu, mungkin ada tapi lagi diproses belum ketemu. Identitasnya bisa ketemu tapi belum ketemu badannya kan," kata Juliana.
Meski begitu, ia mengaku terharu ketika melihat Kepala Basarnas Marsekal Madya Syaugi menangis di hadapan para keluarga korban saat konferensi pers.
Ia pun mengapresiasi kinerja Basarnas yang telah berusaha mencari para korban.
"Tadi Basarnas sampaikan akan cari sampai ketemu, saya sih terharu sekali. Mudah-mudahan bisa. Mereka sebenarnya sangat membantu," kata Juliana.
Baca: Korban Pesawat Lion Air JT610, Kasi Pidsus Kejari Pangkalpinang Dodi Junaidi Diberi Kenaikan Pangkat
Ia pun mengaku tidak keberatan untuk ikut acara tabur bunga atau doa bersama yang sedianya dilaksanakan pada Selasa (6/11/2018) di perairan Karawang.
Baginya, tabur bunga atau doa bersama di laut tersebut dapat meringankan beban suaminya yang telah hilang.
"Di agama saya tabur bunga itu untuk melancarkan yang bersangkutan aja. Saya bukannya bilang kita pesimis, tapi kita harus lihat realitas," kata Juliana.
Sampai sekarang Juliana masih berharap suaminya akan segera ditemukan meski tidak dalam keadaan hidup.
"Tapi tetap harapan saya ditemukan jenazah," kata Juliana.