Basarnas: Penemuan Korban dan Puing Pesawat Lion Air PK-LQP Hari ke-10 Cenderung Menurun
Memasuki hari ke-10 operasi evakuasi dan pencarian korban pesawat Lion Air PK-LQP angka penemuan puing pesawat dan tubuh korban cenderung menurun.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan memasuki hari ke-10 operasi evakuasi dan pencarian korban pesawat Lion Air PK-LQP angka penemuan puing pesawat maupun tubuh korban menurun.
Meskipun begitu, menurut Syaugi baik puing maupun korban pesawat Lion Air nomor penerbangan JT610 di dasar laut masih ada.
Baca: Ahmad Syaikhu Pelajari Persoalan Jakarta Jelang Jalani Fit And Proper Test Calon Wakil Gubernur DKI
"Sekarang masih ada lagi di laut belum tahu jumlahnya berapa, mengingat tren penemuan korban ini semakin menurun," ungkap Syaugi di JICT 2, Jakarta Utara, Rabu (7/11/2018).
Kecenderungan penurunan itu juga diungkap Syaugi karena semakin berkurangnya kapal-kapal yang biasa membantu Basarnas dalam operasi pencarian.
Seperti kapal milik PT Pertamina yang sudah tidak bisa terlibat karena memiliki tugasnya sendiri di luar operasi pencarian.
Baca: Basarnas Akan Terjunkan Seluruh Kekuatannya Cari dan Evakuasi Korban Pesawat Lion Air PK-LQP Besok
"Sudah tinggal sedikit. Makanya trennya menurun. Kapal Pertamina sudah tidak ada di situ, karena mereka harus melaksanakan tugas-tugas yang lain," kata Syaugi.
Meski begitu, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) masih tetap berlanjut hingga tiga hari ke depan seiring dengan perpanjangan masa pencarian yang dilakukan Basarnas.
Perpanjangan masa operasi pencarian tersebut khusus berlaku bagi Basarnas.
Sementara tim lain yang membantu sebelumnya bergantung pada keputusan masing-masing pihak.
Baca: Satu Kantong Jenazah dan Beberapa Serpihan Pesawat Diturunkan dari KN SAR Basudewa
Walaupun dalam kelanjutan operasi SAR besok, terdapat kekurangan bantuan, Syaugi mengaku Basarnas masih bisa mengatasinya.
Alasannya, Basarnas memiliki peralatan dan penyelam-penyelamnya sendiri. Selain itu, mereka juga sudah mengetahui lokasi pasti puing maupun korban pesawat Lion Air PK-LQP berada.
"Jadi kita disitu hanya Basarnas, kita memiliki peralatan juga, memiliki tim penyelam juga. Jadi tidak masalah karena kita sudah tahu lokasi," katanya.