Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Catatan Mabes Polri: 625 Kasus Pembunuhan dari Awal Tahun Hingga Oktober 2018

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan data kasus pembunuhan itu terhitung hingga bulan Oktober 2018 saja

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Catatan Mabes Polri: 625 Kasus Pembunuhan dari Awal Tahun Hingga Oktober 2018
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Suasana prosesi pemakaman almarhum Dufi, pria yang ditemukan tewas dalam drum plastik biru, di TPU Budi Dharma, Semper, Jakarta Utara, Senin (19/11/2018). 

Hingga Bulan Oktober 2018, Polri Sebut Ada 625 Kasus Pembunuhan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengatakan, ada 625 kasus pembunuhan yang telah terjadi pada tahun 2018. 

Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan data kasus pembunuhan itu terhitung dari awal tahun hingga bulan Oktober 2018 saja.

Baca: 3 Kasus Pembunuhan Sadis Terjadi di Jabodetabek Hanya Dalam Waktu Sepekan

"Dari data kasus pembunuhan sampai dengan bulan Oktober 2018 jumlah kejadian ada 625 kasus," ujar Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi, melalui pesan singkat, Kamis (21/11/2018). 

Dari jumlah tersebut, kepolisian berhasil mengungkap 574 kasus diantaranya atau setara dengan 92 persen pengungkapan. 

Jenderal bintang satu itu mengaku prihatin lantaran banyaknya kasus pembunuhan yang terjadi. Belum lagi, dari 80 persen kasus pembunuhan yang berhasil diungkap terdapat fakta dimana korban dan pelaku pernah saling berinteraksi, berhubungan dan berkomunikasi.

Berita Rekomendasi

"Polri sangat prihatin dengan fenomena tersebut. Meskipun dengan cepat jajaran Polri mampu mengungkap kasus pembunuhan tersebut," kata dia. 

Baca: Putus dari Luna Maya, Ini Kisah Reino Barack dari Tokyo ke London Temui Syahrini dan Pengakuan Inces 

"Kasus tersebut memang sering terjadi di perkotaan yang menurut pakar psikologi tingkat stress masyarakat kota lebih tinggi dibandingkan pedesaan. Ini salah satu faktor pemicu emosional masyarakat yang berlebih," imbuh Dedi.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih sabar dalam menjalani kehidupan terutama saat menghadapi masalah.

"Imbauan kepolisian bahwa masyarakat harus meningkatkan Imtaq dan sabar dalam menjalani kehidupan. Demikian juga pranata keluarga dan RT/RW untuk lebih meningkatkan komunikasi positif secara intens," tukasnya.

Diketahui, dalam sepekan terakhir terjadi sejumlah kasus pembunuhan. Pertama, pembunuha n terhadap satu keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa (13/11).

Polisi telah menetapkan Haris Simamora sebagai tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi dan sudah melakukan penahanan.

Kasus kedua, yakni pembunuhan terhadap Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi yang dimasukan kedalam drum dan ditemukan oleh masyarakat, di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, pada Minggu (18/11/2018), sekitar pukul 06.30 WIB.

Kasus pembunuhan ketiga terjadi pada perempuan bernama Iin Puspita. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa pada Selasa (20/11/2018) lalu. 

Baca: Terjadi 4 Kasus Pembunuhan dalam Sepekan, Wanita Pemandu Lagu Hingga Mayat Dalam Drum

Mayatnya berada di dalam lemari kos-kosan di kawasan Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan. 

Beberapa saat kemudian, kedua pelaku yakni Yustian dan Nissa Regina dibekuk polisi saat berusaha kabur di wilayah Merangin, Jambi. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas