Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

LSI: Bergabung dengan PDIP Akan Perlihatkan Kebersamaan antara Ahok dan Ma'ruf Amin

Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa, menilai langkah itu menunjukkan kebersamaan.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in LSI: Bergabung dengan PDIP Akan Perlihatkan Kebersamaan antara Ahok dan Ma'ruf Amin
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa (kanan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok disebut akan berlabuh di PDI Perjuangan.

Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Ardian Sopa, menilai langkah itu menunjukkan kebersamaan.

Hal itu lantaran akan bergabungnya mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dengan Ma'ruf Amin, yang dahulu pernah berseteru.

"Terlebih disitu ada Kiai Ma'ruf juga yang dulu berseteru sekarang bisa memperlihatkan kebersamaan, berarti masyarakat juga melihat memang dua orang ini sudah bisa memaafkan masing-masing ini," ujar Ardian, di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).

Di sisi lain, ia menyebut akan ada keuntungan yang diperoleh paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurutnya, keputusan Ahok nantinya akan membuat kubu petahana mampu mendulang suara atau keuntungan dari sisi elektoral.

Baca: Jika Ahok Gabung PDIP, LSI Sebut Jokowi-Maruf Diuntungkan dari Sisi Elektoral

BERITA REKOMENDASI

Hal itu lantaran besarnya jumlah massa pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Kalau sekarang dukung Jokowi-Ma'ruf, satu sisi akan lebih menambah positif dari negatif," jelasnya.

Dengan hukuman yang telah dijalani Ahok, ia menilai masyarakat cenderung tidak lagi melihat masa lalu yang bersangkutan.

Walaupun masih ada penolakan dari sebagian orang, Ardian menilai tak akan sebesar penolakan tatkala sebelum Ahok menjalani hukuman.

"Jadi masyarakat simple-nya kemarin itu kenapa masih sangat ngotot, karena (Ahok, - red) belum dihukum saja,” kata dia.

"Sudah menjalani masa hukumannya, saya yakin ada mungkin yang masih kuat untuk menolak Ahok tapi tidak sebesar yang lalu,” imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas