Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peran Penting Pimpinan Wilayah Pedesaan Bagi Capaian Positif Pertanian Indonesia

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam pembangunan pertanian di Indonesia, Kepala Desa memiliki peranan penting.

Editor: Content Writer
zoom-in Peran Penting Pimpinan Wilayah Pedesaan Bagi Capaian Positif Pertanian Indonesia
Kementan
Mentan Amran dalam sambutannya di acara Workshop dan Silaturahmi Pemerintah Desa Se-Indonesia yang dihadiri kepala desa dari wilayah Indonesia, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tanggerang, Kamis (29/11/2018). 

Sesuai dengan Nawacita yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK terutama pada poin ketiga yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian berusaha menggerakkan perekonomian masyarakat di pedesaan.

Dengan jumlah desa mencapai lebih dari 70 ribu, atau sekatar hampir 90% dari total desa dan kelurahan, desa menjadi fokus pembangunan yang potensial.

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam pembangunan pertanian di Indonesia, Kepala Desa memiliki peranan penting.

"Kepala desa memegang peranan penting dalam swasembada pangan, tanpa kepala desa pembangunan pertanian tidak akan berjalan, ketahanan pangan terganggu," demikian disampaikan Mentan Amran dalam sambutannya di acara Workshop dan Silaturahmi Pemerintah Desa Se-Indonesia yang dihadiri kepala desa dari wilayah Indonesia, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tanggerang, Kamis (29/11/2018).

Mentan Amran menambahkan saat ini pemerintah telah berkomitmen dengan menghapus berbagai regulasi yang menghambat dalam akselerasi pembangunan pertanian.

"Ada kebijakan yang menghabat laju pertanian khususnya swasembada, kami cabut ada 291 regulasi telah kami cabut yang membahayakan dan menghambat petani," tegas Amran.

Keberpihakan Anggaran Pertanian Bagi Wilayah Pedesaan

Berita Rekomendasi

Sektor pertanian menjadi sektor yang sangat dominan dalam perekonomian di pedesaan. Tidak bisa dipungkiri bahwa mayoritas masyarakat di pedesaan memiliki mata pencaharian sebagai petani.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran mengalokasikan proporsi anggaran untuk petani yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Tercatat di tahun 2014, hanya 35% anggaran pertanian diperuntukkan bagi petani dalam bentuk bibit atau benih, alat mesin pertanian, pupuk, saluran irigasi, embung dan lainnya. Kini, di tahun 2018, proporsi bagi petani meningkat pesat yakni sebesar 85%.

Untuk bibit sendiri, Mentan Amran telah mengalokasikan sekitar 2,7 triliyun di tahun 2018. "Tahun ini ada bibit lada, kakao dan lainnya senilai 2,7 triliun, atau 37 juta batang kurang lebih. Kita fokus anggaran pada satu titik yang produktif," jelasnya lebih lanjut.

"Kita telah melakukan refocussing anggaran, kita lihat kini anggaran bagi petani sudah 85% yang dulunya hanya 35%. Kita belikan alsintan, pupuk, embung. Di sini siapa (desa mana) yang belum dapat alsintan?," tanya Mentan Amran kepada kepala desa yang hadir. "Sudah", jawab para peserta serempak.

Para kepala desa juga merasa telah menerima bantuan pertanian yang tepat dari Kementan. Ucapan terima kasih secara langsung juga diutarakan oleh beberapa kepala desa ketika bersalaman langsung dengan Menteri Amran. "Terima kasih pak menteri atas berbagai bantuannya di desa kami," ujar salah satu kepala desa.

Dalam upaya membangun dan mensejahterakan pedesaan secara komprehensif, pemerintah telah mengucurkan anggaran untuk pedesaan di tahun 2016 sebesar 46,9 triliyun, meningkat di tahun 2017 sebesar 68 triliyun dan 73 triliyun di tahun 2018.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas