Menteri Basuki Sebut Lokasi Penembakan Pekerja Trans Papua Tergolong Area Tak Rawan
Pekerjaan pembangunan Trans Papua yang dilakukan oleh PT Istaka Karya lebih aman dibanding yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.
Penulis: Reza Deni
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan lokasi yang menjadi peristiwa penembakan yang dilaporkan menewaskan 31 pekerja PT Istaka Karya merupakan lokasi yang tergolong lokasi tidak rawan.
Adapun lokasi tersebut yakni berada di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Nduga, Papua.
Menteri Basuki mengatakan pekerjaan pembangunan Trans Papua yang dilakukan oleh PT Istaka Karya lebih aman dibanding yang dikerjakan oleh PT Brantas Abipraya.
“Yang di kawasan Istaka di KM 103 di Yigi dan Kali Aurak itu sebenarnya sedang aman. Pekerjaan Istaka sangat baik dengan warganya," ujar Menteri Basuki di KementrianPUPR, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Para pekerja, dikatakan Menteri Basuki, sudah menyatu dan berbaur dengan warga setempat.
"Bahkan dari info yang diterima, warga menjamin keamanan pekerja Istaka Karya tersebut," lanjutnya
Dalam skala yang lebih besar, Menteri Basuki mengatakan dari 278 kilometer panjang segmen 5 Trans Papua, 14 jembatan yang dikerjakan oleh PT. Istaka Karya tergolong bukan area rawan.
Baca: Menteri PUPR Sebut Tak Ada Warga yang Menolak Proyek Trans Papua
Hal tersebut, dikatakan Menterk Basuki, berbanding terbalik dengan 21 titik jembatan yang dibangun oleh PT. Brantas Adipraya yang sudah dihentikan selama 5 bulan karena faktor keamanan.
"Lima bulan lalu PT. Brantas sudah menghentikan pekerjaan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Polda Papua membenarkan adanya informasi 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dibunuh kelompok KKB.
Sebanyak 31 orang yang bekerja perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya, yang saat ini bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah Papua itu, sampai saat ini jenazahnya belum bisa diambil.
Sebab, lokasinya jauh dari ibukota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.
Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengungkapkan, bersama Kapolda Papua akan langsung ke lokasi terkait informasi 31 pekerja yang dikabarkan tewas dibunuh kelompok KKB.