Jokowi Sebut Humas Pegang Peran Penting dalam Keberhasilan Berkomunikasi
"Saya berikan contoh kecil, kita ingin mendatangkan wisatawan yang banyak dari mancanegara. Untuk itu kita perbaiki fasilitas infrastruktur,"katanya
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada pagi ini, Senin (10/12/2018), meresmikan Konvensi Nasional Humas 4.0 yang kali ini dibuka di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Agenda tahunan tersebut mengusung tema "Humas 4.0 Tantangan Kebangsaan dan Reputasi Indonesia" yang sejalan dengan kemajuan dunia digital di Indonesia.
Baca: Jokowi Resmi Lantik Gubernur Riau dan Bengkulu
Dalam sambutannya, Jokowi menyebut peran humas dewasa ini sangat penting. Pemerintah sendiri memerlukan peranan humas untuk menyukseskan program-program yang dijalankan.
"Saya berikan contoh kecil, kita ingin mendatangkan wisatawan yang banyak dari mancanegara. Untuk itu kita perbaiki fasilitas infrastruktur. Runway diperpanjang, terminal diperbaiki, jalur transportasi diperbaiki, hotel dan lainnya kita siapkan," kata Jokowi sesuai keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan.
Namun, upaya-upaya tersebut tidaklah cukup. Pemerintah tetap membutuhkan peran humas dan media untuk mendatangkan wisatawan ke Indonesia.
"Tapi harus diingat, kalau pemberitaannya kurang tepat itu percuma semua. Wisatawan enggak mau datang, tidak jadi datang," kata Jokowi.
Baca: Puluhan The Jakmania Aniaya Petugas Minimarket, Amarah Tersulut Masalah Parkir
Hal yang sama juga berlaku dalam kebijakan lain seperti peningkatan kemudahan berusaha untuk mendatangkan investasi ke Indonesia.
Upaya keras pemerintah untuk melakukan penyederhanaan izin, deregulasi, dan debirokratisasi tidak ada artinya bila citra positif Indonesia tidak turut dibangun.
Membangun citra positif dan menyosialisasikan prestasi kepada publik memang menjadi tugas utama humas agar terbangun kepercayaan dan reputasi suatu lembaga.
Humas perusahaan misalnya, berkewajiban membangun reputasi perusahaan dan kepercayaan pelanggan tanpa menyebut keburukan perusahaan lain dalam praktik kehumasannya.
"Bapak, ibu, dan saudara yang menjadi humasnya pemerintah juga sama, berkewajiban membangun reputasi pemerintah. Membangun trust masyarakat kepada pemerintah tanpa memberitakan tentang keburukan siapapun, apalagi menebarkan hoaks, fitnah, maupun ujaran kebencian," kata Jokowi.
Baca: Ray Rangkuti Minta Gibran Tak Manfaatkan Nama Jokowi Ketika ke Dunia Politik
Oleh karenanya, Jokowi mengapresiasi agenda dan kerja kehumasan yang selalu berupaya untuk membangun kepercayaan dan reputasi Indonesia di mata masyarakat dan dunia internasional.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Staf Khusus Presiden Johan Budi.