Keluarga Korban Sebut Indonesia Banyak Kehilangan SDM Luar Biasa Akibat Tragedi Lion Air PK-LQP
Keluarga korban pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat berdemo di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Johan Hari Sorainsong, ayah dari seorang korban pesawat Lion Air PK-LQP, Kizkia Jori Saroinsong (23), mengatakan negeri ini kehilangan banyak generasi penerus bangsa akibat tragedi nahas di Perairan Karawang, Jawa Barat tersebut.
Menurut dia, anaknya Kizkia, merupakan seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang sedang mengurusi proyek di Bangka Belitung dan berencana bertemu dua orang tim Gubernur harus mengakhiri hidupnya dengan hal yang tak ia duga sebelumnya.
"Mereka anak-anak hebat yang bisa bangun negara ini. Jadi Indonesia ini sebenarnya banyak kehilangan SDM yang luar biasa di tragedi Lion Air," kata Johan saat melakukan aksi bersama para korban pesawat Lion Air PK-LQP di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).
Baca: Istri Dari Lampung Ini Berkomplot Dengan Selingkuhan Bunuh Suaminya
Sementara itu Vina, sepupu dari Michele Verdina yang juga menjadi korban pesawat nahas itu berharap agar pemerintah dapat menjadi jembatan dari pihak keluarga dalam penyelesaian urusan dana bantuan dan janji pencarian tahap dua dari Lion Air.
Vina mendapat kepastian sepupunya itu belum ditemukan karena telah lebih dulu mengkonfirmasi tim DVI.
Dia mendapati Michele tak ada dalam daftar 125 korban yang sudah selesai di identifikasi.
"Kita udah ke tim DVI, pas hari terakhir ternyata Michele nggak ada," kata Vina di tempat yang sama.
Untuk itu, dia meminta pemerintah berperan aktif dalam memutuskan jalan terbaik antara pihak maskapai penerbangan itu dengan para keluarga korban.
Baca: Tahun Baru, Harga Mitsubishi Xpander Bakal Naik Kembali
Salah satunya dengan memediasi kedua pihak agar tidak merugikan salah satu pihak.
Alasannya, demi mencairkan santunan bagi keluarga korban, Lion Air meminta mereka untuk menandatangani surat yang berisikan syarat khusus.
Syaratnya, pihak keluarga tak boleh menuntut Lion Air, Boeing atau pihak terkait demi dana bantuan itu bisa dicairkan.
"Kita juga minta pemerintah memutuskan jalan terbaik supaya Lion Air tidak memberikan syarat khusus buat santunannya," kata Vina.
Dia mengungkap rasa kecewanya terhadap Lion Air atas syarat tersebut.
Baca: Jika Dijumlah, Aset Bersih 50 Orang Terkaya Indonesia Bisa Mencapai Rp1.870 Triliun
Vina meminta pemerintah melakukan pengawasan terhadap janji-janji yang telah diutarakan Lion Air.
Janji lain yang disampaikan pihak Lion Air adalah mendatangkan kapal berteknologi canggih agar dapat memfasilitasi proses pencarian tahan ke-dua.
"Mereka janjinya tanggal 23 November kapal perairan dari singapura datang ke Karawang tapi sampai sekarang nggak ada. Kita hanya minta pencarian tahap kedua segera dilakukan, kalau nunggu terlalu lama susah ditemukan," katanya.
Pihak keluarga telah menyerahkan surat permintaan bertemu dengan Presiden Jokowi atas kasus tersebut.
Mereka berharap, sang Presiden bisa bertemu dengan perwakilan pihak keluarga dan mendengar langsung aspirasi yang disampaikan.