Kemenperin: Pelaku Usaha Dituntut untuk Berwawasan Industri Hijau
Isu ini penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
TRIBUNNEWS.COM – Berdasarkan penyampaian Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Haris Munandar, pelaku usaha di Indonesa dituntut harus mulai beralih dari menjalankan bisnis seperti biasanya (business asusual) menjadi yang berwawasan industri hijau.
Isu ini penting dan mutlak untuk segera dilaksanakan guna tercapainya efisiensi produksi serta menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
Menurut Haris, pengembangan industri hijau dapat dilakukan melalui berbagai upaya, antara lain: penerapan produksi bersih, konsenrvasi energi, efisiensi sumber daya, eco-design, proses daur ulang dan low carbon technology.
Oleh karena itu, untuk mendukung wacana tersebut, Sido Muncul melakukan beberapa program dari sektor teknologi hingga kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) agar lebih ramah lingkungan. Hadi Hartojo, Manager Pabrik dan Lingkungan Sido Muncul mengatakan proses produksi di pabrik Sido Muncul kini hampir seluruhnya dilakukan oleh mesin sebagai langkah efisiensi.
![sido-131218-6](http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sido-131218-6.jpg)
“Dari material masuk sampai keluar jadi produk itu tidak disentuh tangan, sudah mesin semua hanya inputnya saja orang-orangnya jadi orang-orang hanya diujung saja untk menambah efisiensi,” papar Hadi.
Kemudian, Sido Muncul juga mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dengan menciptakan listrik dari ampas sisa produksi jamu.
Hadi menyebutkan setiap bulannya ada sekitar 25 ton ampas jamu yang kemudian dimanfaatkan untuk memanaskan boiler untuk mendinginkan ruangan.
Kemudian untuk meningkatkan kesadaran ramah lingkungan bagi para karyawannya, Sido Muncul tidak lagi menggunakan gelas plastik dan mulai beralih menggunakan botol minum.
“Kita juga terhadap lingkungan mulai memikirkan hal-hal mengurangi penggunaan plastik, kalau minum saat rapai tidak pakai air gelasan tapi pakai tumbler,” pungkas Hadi.
Karena usahanya tersebut, Sido Muncul berhasil kembali meraih Penghargaan Industri Hijau tahun 2018 dari Kementerian Perindustrian.Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hatarto kepada General Manager Sido Muncul, Yana Anggraini Hidayat.
Ini merupakan kali kedua bagi Sido Muncul, setelah sebelumnya pada tahun 2017 perusahaan jamu tradisional dan farmasi itu juga meraih Penghargaan Industri Hijau.
Bahkan di tahun 2018 ini, Sido Muncul berada di level lima yang merupakan level tertinggi di Penghargaan Industri Hijau.
Hadi Hartojo, Manager Pabrik dan Lingkungan Sido Muncul mengatakan pihak Sido Muncul optimis tahun depan akan kembali mendapatkan penghargaan karena selalu mengedepankan efisiensi dan efektivitas saat memproduksi produk.
Penulis: Dana Delani